Info Haji
Bersama kloter 3 Debarkasi Palembang, 4 jamaah haji "tanazul" tiba
10 Juli 2023 16:49 WIB
Kepulangan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 3 Debarkasi Palembang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumsel, Senin (10/7/2023). ANTARA/HO-Kemenag Sumsel.
Palembang (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang menyebutkan ada sebanyak empat jamaah haji dipulangkan lebih awal dengan mekanisme "tanazul" bersama dengan kelompok terbang (kloter) tiga debarkasi Palembang.
“PPIH Debarkasi Palembang menyambut kedatangan 358 jemaah haji Kloter 3 asal OKU Timur, Senin (10/7) pagi. Empat di antaranya merupakan jamaah tanazul dari kloter lain,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatra Selatan, H. Armet Dachil di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan empat jemaah akhirnya ikut bergabung dan pulang bersama kloter 3 Debarkasi Palenbang, yaitu Dul Rahman, Mursidah, M. Daud, dan Mormuda.
“Dul Rahman dan Mursidah memang sejatinya jamaah kloter 3 yang awalnya tertuda berangkat karena sakit. Dul Rahman baru berangkat bersama kloter 5 dan Mursidah bersama kloter 11. Sedangkan M. Daud berasal dari kloter 22 dan Mormuda dari kloter 21 ditanazulkan karena mereka termasuk jamaah lanjut usia,” katanya.
Pada fase pemulangan jemaah haji, katanya, PPIH Arab Saudi memang memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan tanazul, yaitu pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya ataupun pengunduran waktu pulang jamaah haji yang seharusnya mungkin lebih awal menjadi mundur.
“Pada Tahun 2023, seiring program pemerintah yang mencanangkan haji ramah lansia, PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia terutama jemaah lansia risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang ditetapkan,” katanya.
Ia menjelaskan ada dua cara untuk mengajukan tanazul, yaitu pertama petugas PPIH Kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jamaah haji yang akan ditanazulkan, berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah tersebut harus dipulangkan sesegera mungkin karena kondisi kesehatannya yang butuh penanganan intensif di Tanah Air.
Kedua, jamaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada PPIH yang bertugas melakukan pelayanan kedatangan dan kepulangan di Daker Mekkah maupun Madinah dengan mencantumkan alasan tanazul tersebut.
Selanjutnya, PPIH melakukan verifikasi apakah alasan tersebut cukup dijadikan sebagai dasar jamaah tersebut dapat ditanazulkan.
PPIH Debarkasi Palembang mencatat telah menerima kedatangan 1.074 orang jamaah dengan rincian 1.059 orang jamaah haji dan 15 orang petugas kloter. Sedangkan jumlah jamaah yang wafat di Arab Saudi ada 25 orang dengan rincian 20 dari Sumsel dan lima orang dari Bangka Belitung, demikian Armet Dachil.
Baca juga: Menag: Haji lansia diprioritaskan untuk "tanazul" ke Tanah Air
Baca juga: Seorang haji Kloter 2 Debarkasi Palembang masih dirawat di Mekkah
Baca juga: PPIH tanazulkan peserta haji usai kondisi kesehatannya membaik
Baca juga: Sebanyak 75 calon haji ajukan tanazul karena terpisah dari kloter
“PPIH Debarkasi Palembang menyambut kedatangan 358 jemaah haji Kloter 3 asal OKU Timur, Senin (10/7) pagi. Empat di antaranya merupakan jamaah tanazul dari kloter lain,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatra Selatan, H. Armet Dachil di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan empat jemaah akhirnya ikut bergabung dan pulang bersama kloter 3 Debarkasi Palenbang, yaitu Dul Rahman, Mursidah, M. Daud, dan Mormuda.
“Dul Rahman dan Mursidah memang sejatinya jamaah kloter 3 yang awalnya tertuda berangkat karena sakit. Dul Rahman baru berangkat bersama kloter 5 dan Mursidah bersama kloter 11. Sedangkan M. Daud berasal dari kloter 22 dan Mormuda dari kloter 21 ditanazulkan karena mereka termasuk jamaah lanjut usia,” katanya.
Pada fase pemulangan jemaah haji, katanya, PPIH Arab Saudi memang memberikan kesempatan kepada jemaah untuk melakukan tanazul, yaitu pengajuan pulang lebih cepat dari jadwal yang seharusnya ataupun pengunduran waktu pulang jamaah haji yang seharusnya mungkin lebih awal menjadi mundur.
“Pada Tahun 2023, seiring program pemerintah yang mencanangkan haji ramah lansia, PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia terutama jemaah lansia risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang ditetapkan,” katanya.
Ia menjelaskan ada dua cara untuk mengajukan tanazul, yaitu pertama petugas PPIH Kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jamaah haji yang akan ditanazulkan, berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah tersebut harus dipulangkan sesegera mungkin karena kondisi kesehatannya yang butuh penanganan intensif di Tanah Air.
Kedua, jamaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada PPIH yang bertugas melakukan pelayanan kedatangan dan kepulangan di Daker Mekkah maupun Madinah dengan mencantumkan alasan tanazul tersebut.
Selanjutnya, PPIH melakukan verifikasi apakah alasan tersebut cukup dijadikan sebagai dasar jamaah tersebut dapat ditanazulkan.
PPIH Debarkasi Palembang mencatat telah menerima kedatangan 1.074 orang jamaah dengan rincian 1.059 orang jamaah haji dan 15 orang petugas kloter. Sedangkan jumlah jamaah yang wafat di Arab Saudi ada 25 orang dengan rincian 20 dari Sumsel dan lima orang dari Bangka Belitung, demikian Armet Dachil.
Baca juga: Menag: Haji lansia diprioritaskan untuk "tanazul" ke Tanah Air
Baca juga: Seorang haji Kloter 2 Debarkasi Palembang masih dirawat di Mekkah
Baca juga: PPIH tanazulkan peserta haji usai kondisi kesehatannya membaik
Baca juga: Sebanyak 75 calon haji ajukan tanazul karena terpisah dari kloter
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: