Jembatan penghubung ibu kota Kabupaten Maluku Tengah putus
10 Juli 2023 15:29 WIB
Jembatan Kawanoa yang memiliki panjang 250 meter yang menghubungkan Kota Masohi-Kecamatan Tehoru, Laimu dan sekitarnya mengalami kerusakan akibat banjir besar. (10/7/2023). ANTARA/HO/BPBD Malteng dan warga.
Ambon (ANTARA) - Akses transportasi ruas jalan Trans Pulau Seram yang menghubungkan Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dengan Kecamatan Tehoru, Laimu dan sekitarnya belum bisa dilalui akibat putusnya Jembatan Kawanoa usai hujan lebat beberapa hari terakhir.
"Dua bentangan di Jembatan Kawanoa ambruk terbawa banjir sejak Minggu(9/7) malam, dan masyarakat tidak bisa melintas baik menuju Masohi maupun sebaliknya ke arah Kecamatan Tehoru, Laimu, dan sekitarnya," kata Kepala Satlak BPBD Malteng, Abdulatif Kelly yang dihubungi dari Ambon, Senin.
Menurut dia, hujan lebat dengan intensitas sedang hingga besar sejak beberapa hari terakhir juga menyebabkan sebuah jembatan di Kecamatan Teon, Nila, Sarua (TNI) Malteng mengalami kerusakan.
Dua jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir ini terletak di ruas jalan utama Trans Pulau Seram.
"Jadi selain Jembatan Kawanoa, ada juga Jembatan Kali Tone di Bumei, Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) yang mengalami kerusakan pada bagian oprit, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya dua jembatan tersebut," ucap Abdulatif.
Namun untuk akses transportasi di kecamatan TNS menuju pusat kota Masohi saat ini sudah dipulihkan dengan dibangun jembatan darurat.
Sementara anggota Komisi III DPRD Maluku Anos Yeremias mengatakan, Jembatan Kawanoa yang memiliki panjang 520 meter ini belum bisa dilalui setelah dua bentangan jembatannya ambruk.
"Untuk Jembatan Waetone di Kecamatan TNS sudah dilakukan penanganan darurat sehingga arus transportasinya sudah normal," jelas Anos.
Dia mengatakan, saat ini pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku telah tiba di lokasi Jembatan Kawanoa, namun tingginya curah hujan serta luapan air banjir yang belum surut menjadi kendala bagi BPJN untuk melakukan penanganan darurat.
"Tetapi dari hasil koordinasi kami di Komisi III dengan Kepala Satker BPJN 1, direncanakan akan dipasang jembatan bailey dengan konstruksi rangka baja," tandasnya.
"Dua bentangan di Jembatan Kawanoa ambruk terbawa banjir sejak Minggu(9/7) malam, dan masyarakat tidak bisa melintas baik menuju Masohi maupun sebaliknya ke arah Kecamatan Tehoru, Laimu, dan sekitarnya," kata Kepala Satlak BPBD Malteng, Abdulatif Kelly yang dihubungi dari Ambon, Senin.
Menurut dia, hujan lebat dengan intensitas sedang hingga besar sejak beberapa hari terakhir juga menyebabkan sebuah jembatan di Kecamatan Teon, Nila, Sarua (TNI) Malteng mengalami kerusakan.
Dua jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir ini terletak di ruas jalan utama Trans Pulau Seram.
"Jadi selain Jembatan Kawanoa, ada juga Jembatan Kali Tone di Bumei, Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) yang mengalami kerusakan pada bagian oprit, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya dua jembatan tersebut," ucap Abdulatif.
Namun untuk akses transportasi di kecamatan TNS menuju pusat kota Masohi saat ini sudah dipulihkan dengan dibangun jembatan darurat.
Sementara anggota Komisi III DPRD Maluku Anos Yeremias mengatakan, Jembatan Kawanoa yang memiliki panjang 520 meter ini belum bisa dilalui setelah dua bentangan jembatannya ambruk.
"Untuk Jembatan Waetone di Kecamatan TNS sudah dilakukan penanganan darurat sehingga arus transportasinya sudah normal," jelas Anos.
Dia mengatakan, saat ini pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku telah tiba di lokasi Jembatan Kawanoa, namun tingginya curah hujan serta luapan air banjir yang belum surut menjadi kendala bagi BPJN untuk melakukan penanganan darurat.
"Tetapi dari hasil koordinasi kami di Komisi III dengan Kepala Satker BPJN 1, direncanakan akan dipasang jembatan bailey dengan konstruksi rangka baja," tandasnya.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: