Fikri menuturkan bantuan berupa boneka dan mainan bisa langsung dikirimkan ke kantor BPBD DKI untuk disalurkan kepada warga terdampak khususnya anak-anak.
Menurut dia, layanan ini sebagai bentuk pertolongan pertama untuk menangani psikolog anak yang cemas atau takut usai menghadapi peristiwa kebakaran.
Selain memberikan layanan psikologis kepada anak-anak, pihaknya juga menyediakan layanan pijat refleksi kepada orang dewasa di lokasi penampungan kebakaran menyesuaikan kondisi dan kebutuhan.
BPBD DKI juga berkolaborasi bersama mahasiswa Universitas Brawijaya, Kementerian Sosial Republik Indonesia, BAZNAS BAZIS DKI Jakarta, dan jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Kami memberikan layanan ini sampai penyintas dapat kembali ke rumah masing-masing atau mendapat tempat yang lebih aman dan layak," tutupnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah bantuan yang masih dibutuhkan oleh warga terdampak kebakaran di kawasan Menteng Atas, Setiabudi yakni bantal, kasur, pakaian, pakaian dalam, dan seragam sekolah.
Lalu, pembalut, popok, selimut, perlengkapan mandi, makanan instan, sandal jepit, hijab, peci, hingga perlengkapan bayi.
Sebelumnya, api berkobar menghanguskan 20 rumah yang dihuni 160 warga (40 kepala keluarga) di Jalan Subur Ujung, RT 16/RW 09, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Pemkot Jaksel beri bantuan kasur warga terdampak kebakaran Setiabudi
Baca juga: 80 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran rumah di Setiabudi
Baca juga: Pemkot Jaktim berikan bantuan bagi korban kebakaran di bantaran rel