Usai IPO, Kedai Minuman TGUK siapkan Rp40 miliar untuk buka 220 gerai
10 Juli 2023 14:35 WIB
Jajaran direksi PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), PT. Platinum Nusantara Wahab (TGUK) dalam pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/7/2023). ANTARA/Muhammad Heriyanto/aa.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kedai minuman PT Platinum Nusantara Wahab Tbk (TGUK) menyiapkan dana sebesar Rp40 miliar sebagai upaya untuk membuka sebanyak 220 gerai baru pada 2023, setelah perseroan resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kita among akan end sampai 220 store, termasuk yang di US (Amerika Serikat),” ujar Chief Executive Officer (CEO) TGUK Maulana Hakim di depan awak media di Gedung BEI, Jakarta, Senin.
Dalam upaya ekspansi ke mancanegara, pihaknya akan menambah sebanyak tiga gerai baru di Amerika Serikat (AS), yang mana saat ini perseroan telah memiliki sebuah gerai di Kota New York, AS.
“Yang pasti, kita akan fokuskan tahun ini untuk memperluas jaringan di AS, karena potensi sekali disana, di luar dugaan di AS antusiasmenya tinggi, kita disebut sebagai “halal boba” di Manhattan,” ujar Maulana.
Perseroan secara resmi telah mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan berhasil meraih dana segar sebesar Rp117,8 miliar.
Dana hasil IPO, Maulana menjelaskan perseroan akan menggunakan sekitar 60 persen untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), diantaranya yang 57 persen untuk mengembangkan dan menambah geraim dan sebesar 3 persen untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur.
Adapun, rinicianya, diantaranya sekitar 43 persen untuk menambah sebanyak 125 gerai baru di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebesar 9 persen untuk mengembangkan sebanyak 88 gerai, dan sebesar 5 persen untuk mengembangkan dan membuat sebanyak 12 food truck baru
“Saat ini perseroan belum memiliki nama pihak penjual food truck, karena masih dalam proses negosiasi dengan beberapa vendor, dan perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pihak penjual food truck,” ujar Maulana.
Lebih lanjut, sekitar 3 persen, melalui pihak ketiga, di antaranya untuk pengembangan Artificial Intelligent (AI), menambah kapasitas server, mengelola Customer Relationship Management System (CRM) Perseroan, Aplikasi Perangkat Lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media (Whatsapp, Facebook, dan Instagram).
Baca juga: Resmi IPO di bursa, saham UMKM Teguk tembus batas atas
Baca juga: Resmi IPO, Carsurin raup Rp75 miliar untuk revitalisasi laboratorium
Baca juga: Widiant Jaya Krenindo resmi IPO raih Rp40 miliar untuk beli alat berat
“Kita among akan end sampai 220 store, termasuk yang di US (Amerika Serikat),” ujar Chief Executive Officer (CEO) TGUK Maulana Hakim di depan awak media di Gedung BEI, Jakarta, Senin.
Dalam upaya ekspansi ke mancanegara, pihaknya akan menambah sebanyak tiga gerai baru di Amerika Serikat (AS), yang mana saat ini perseroan telah memiliki sebuah gerai di Kota New York, AS.
“Yang pasti, kita akan fokuskan tahun ini untuk memperluas jaringan di AS, karena potensi sekali disana, di luar dugaan di AS antusiasmenya tinggi, kita disebut sebagai “halal boba” di Manhattan,” ujar Maulana.
Perseroan secara resmi telah mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan berhasil meraih dana segar sebesar Rp117,8 miliar.
Dana hasil IPO, Maulana menjelaskan perseroan akan menggunakan sekitar 60 persen untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), diantaranya yang 57 persen untuk mengembangkan dan menambah geraim dan sebesar 3 persen untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur.
Adapun, rinicianya, diantaranya sekitar 43 persen untuk menambah sebanyak 125 gerai baru di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebesar 9 persen untuk mengembangkan sebanyak 88 gerai, dan sebesar 5 persen untuk mengembangkan dan membuat sebanyak 12 food truck baru
“Saat ini perseroan belum memiliki nama pihak penjual food truck, karena masih dalam proses negosiasi dengan beberapa vendor, dan perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pihak penjual food truck,” ujar Maulana.
Lebih lanjut, sekitar 3 persen, melalui pihak ketiga, di antaranya untuk pengembangan Artificial Intelligent (AI), menambah kapasitas server, mengelola Customer Relationship Management System (CRM) Perseroan, Aplikasi Perangkat Lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media (Whatsapp, Facebook, dan Instagram).
Baca juga: Resmi IPO di bursa, saham UMKM Teguk tembus batas atas
Baca juga: Resmi IPO, Carsurin raup Rp75 miliar untuk revitalisasi laboratorium
Baca juga: Widiant Jaya Krenindo resmi IPO raih Rp40 miliar untuk beli alat berat
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: