Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Bengkulu membuka pelayanan pengaduan terkait permasalahan LPG 3 kilogram, menyusul banyaknya masyarakat yang mengeluh kesulitan mendapatkan barang bersubsidi tersebut.

"Kami menerima pengaduan masyarakat terkait permasalahan LPG 3 kg, selanjutnya kami teruskan ke Pertamina," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan banyaknya masyarakat setempat yang mengeluh kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram di daerah ini.

Dia menyatakan, instansinya sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait permasalahan imi dan mereka juga heran hilangnya LPG 3 kilogram di pasaran.

"Pihak Pertamina heran karena tidak ada pengurangan stok LPG 3 kilogram, bahkan kuota LPG 3 kg di daerah ini berlebih," ujarnya pula.

Ia menyebutkan, saat ini kuota LPG subsidi 3 kilogram untuk warga di Kabupaten Mukomuko mencapai sebanyak 4.000 ton lebih.

Pihak Pertamina selama ini telah melakukan tugasnya, yakni melayani dan mendiskusikan LPG 3 kilogram ke seluruh kabupaten/kota sesuai kuota.

Berkaitan dengan pengawasan penyaluran LPG 3 kg, ia mengatakan, instansinya bersama tim gabungan polisi rutin melakukan kegiatan inspeksi mendadak (sidak), tetapi waktu dan tempat dirahasiakan.

Selain itu, ia mengatakan pula, instansinya akan memperketat pengawasan distribusi penjualan LPG 3 kilogram untuk mencegah penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kami akan turun ke lapangan di pangkalan gas LPG, kami akan melihat langsung dan pengawasan penjualan LPG 3 kg," ujarnya pula.

Selain itu, katanya lgi, instansinya melakukan pengawasan untuk memastikan apakah pangkalan sudah menerapkan sistem pembelian LPG subsidi 3 kilogram menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar penyaluran LPG di daerah ini tepat sasaran.
Baca juga: Warga Mukomuko sulit dapat gas tiga kilogram
Baca juga: Pertamina-Disperindag Mukomuko gelar operasi pasar gas bersubsidi