Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga Aceh agar mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di daerah itu yang dipicu oleh potensi curah hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan.

"Warga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang akibat hujan deras," kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Arum Adha Larasati di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan, potensi curah hujan disertai petir dan angin kencang itu karena adanya belokan angin dan pusat tekanan rendah di Samudera Hindia bagian barat Aceh sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Provinsi Aceh.

Baca juga: Musim kemarau, hanya 386 hektare sawah di Aceh Barat bisa digarap

"Pertumbuhan awan hujan ini diprediksikan terjadi hampir di seluruh wilayah Aceh untuk tiga hari ke depan," katanya.

Ia menyebutkan beberapa daerah yang berpotensi hujan sedang hingga deras, yakni Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie, Pidie Jaya.

Kemudian, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Singkil, dan Simeulue.

"Warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Jika tidak mendesak hindari beraktivitas di luar rumah," kata Arum.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat pada awal kemarau

Ia menambahkan, kondisi cuaca dalam tiga hari ke depan juga berpengaruh terhadap wilayah pesisir Aceh dan penyeberangan laut dengan tinggi gelombang dapat mencapai 4 meter di sejumlah wilayah Tanah Rencong itu, di antaranya di wilayah perairan utara Sabang, Samudera Hindia barat Aceh, dan perairan barat Aceh.

“Kondisi gelombang laut rute penyeberangan Banda Aceh-Sabang tergolong sedang berkisar antara 1,25-2,50 meter. Kecepatan angin berkisar 30 km per jam dan suhu udara di Aceh berkisar antara 24-33 derajat Celsius,” ujarnya.

Di sisi lain, untuk saat ini kondisi fenomena El Nino di Aceh lemah. Namun, secara umum tetap berdampak berkurangnya curah hujan di beberapa wilayah Aceh.

Baca juga: BMKG prediksi hujan guyur sebagian besar wilayah ibu kota provinsi

"Untuk prakiraan bulan Juli 2023 sebagian besar wilayah di Provinsi Aceh sudah memasuki puncak musim kemarau," ujarnya.