Kinshasa (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Republik Demokratik Kongo Alexandre Luba Ntambo, Sabtu berjanji untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa tentara melakukan pemerkosaan selama pertempuran baru-baru ini di bagian timur negara itu dan bersumpah tidak akan ada impunitas.
Alexandre Luba Ntambo mengatakan, penyelidikan-penyelidikan militer dilakukan pada Desember dan Februari menyusul bentrokan yang mengadu tentara pemerintah melawan kelompok pemberontak M23 yang secara singkat merebut kota pusat utama timur Goma.
"Dua ratus dua korban pemerkosaan yang diduga telah disidagkan, serta 346 diduga korban penjarahan. Mengingat tingginya jumlah korban ... penyelidikan lanjutan dibutuhkan," katanya kepada wartawan di Kinshasa.
"Ketika penyelidikan selesai, tanggung jawab tersangka pelaku akan dibentuk dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan dihukum berat," katanya.
Seorang pejabat PBB mengatakan pada Kamis bahwa DR Kongo telah memberikan batas waktu pada Maret untuk bertindak terhadap dua batalyon tentara yang dituduh melakukan 126 perkosaan saat mereka melarikan diri dari serangan M23 pada November.
Misi PBB di DR Kongo akan berhenti bekerja dengan dua batalyon itu jika tindakan tegas tidak diambil, kata pejabat tersebut kepada wartawan.
DR Kongo tentara bergantung berat pada dukungan pasukan penjaga perdamaian PBB dalam pertempuran dengan kelompok bersenjata di wilayah timur yang dikoyak perselisihan.
Pengamat HAM Human Rights Watch mengatakan dalam satu laporan pada Februari bahwa beberapa wanita mengatakan kepada para penyelidik bahwa "tentara berseragam resmi telah memaksa memasuki rumah perempuran-perempuan di malam hari, menodongkan senjata pada mereka, dan meminta uang.
"Para tentara kemudian mengancam untuk membunuh wanita itu jika mereka menolak untuk diajak berhubungan seks atau jika mereka berteriak minta tolong.
"Beberapa korban geng mengaku diperkosa di depan suami dan anak-anak mereka oleh tentara yang beroperasi bersama-sama," kata laporan itu kepada AFP.
(H-AK/
Kongo berikrar akan hukum tentara pemerkosa
10 Maret 2013 05:48 WIB
Peta Republik Demokratik Kongo. (googlemaps)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: