Jepang bangga bisa menjadi mitra ASEAN
8 Juli 2023 01:12 WIB
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kiya Masahiko dalam acara "ASEAN Council of Japan Alumni" (ASCOJA), di Jakarta, Jumat (7/7/2023). ANTARA/Cindy Frishanti
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kiya Masahiko mengatakan bahwa Jepang bangga bisa menjadi mitra ASEAN dan menyebutkan bahwa ASEAN telah menjadi pusat pertumbuhan.
“Kita (ASEAN dan Jepang) adalah mitra yang sepenuhnya setara, dan tujuannya adalah bersama-sama menciptakan masa depan,” kata Dubes Kiya Masahiko dalam acara “ASEAN Council of Japan Alumni” (ASCOJA), di Jakarta, Jumat.
Masahiko mengatakan bahwa ASEAN dan Jepang masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti tantangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana, menambahkan cara mengatasi tantangan tersebut adalah melalui inovasi.
“Anda (ASEAN) memiliki pertumbuhan ekonomi, kami memiliki teknologi. Kita bisa saling melengkapi, dan kita bisa mencapai hal besar untuk kita sendiri dan untuk dunia,” kata Masahiko.
Masahiko juga mengatakan, Jepang mendukung penuh tiga pilar ASEAN 2023, terutama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), menambahkan bahwa Jepang mempromosikan kolaborasi yang sama seperti pertukaran antarwarga dan mengatasi masalah global.
“Kami berharap dapat berkolaborasi dengan kepemimpinan Indonesia untuk mencapai tujuan utama ini,” kata Masahiko.
Tiga pilar ASEAN 2023 tersebut adalah ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Masahiko juga menyebutkan bahwa Jepang mendukung penuh upaya ASEAN dalam menghadapi masalah di Myanmar dan mengatakan bahwa ASEAN memainkan peran kunci dalam isu tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi memberi komentar tentang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
Kanasugi mengatakan, kunjungan Kaisar Naruhito ke Indonesia sebagai kunjungan resmi pertama ke luar negeri, yang juga dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik tersebut, menunjukkan betapa pentingnya Indonesia untuk Jepang.
“Mereka (Kaisar dan Permaisuri) memilih Indonesia untuk kunjungan resmi pertama mereka ke luar negeri, itu indikasi jelas betapa pentingnya Indonesia untuk Jepang,” kata Kanasugi.
ASCOJA adalah asosiasi organisasi yang beranggotakan mantan mahasiswa ASEAN yang pernah belajar di Jepang, dan melakukan kegiatan bersama dengan Kedubes Jepang untuk menyebarluaskan budaya dan literasi Jepang di negara masing-masing.
Baca juga: Arsjad Rasjid: 50 Tahun ASEAN-Jepang akselerasi integrasi perekonomian
Baca juga: Jepang-ASEAN promosikan supremasi hukum imbangi dominasi China
“Kita (ASEAN dan Jepang) adalah mitra yang sepenuhnya setara, dan tujuannya adalah bersama-sama menciptakan masa depan,” kata Dubes Kiya Masahiko dalam acara “ASEAN Council of Japan Alumni” (ASCOJA), di Jakarta, Jumat.
Masahiko mengatakan bahwa ASEAN dan Jepang masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti tantangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana, menambahkan cara mengatasi tantangan tersebut adalah melalui inovasi.
“Anda (ASEAN) memiliki pertumbuhan ekonomi, kami memiliki teknologi. Kita bisa saling melengkapi, dan kita bisa mencapai hal besar untuk kita sendiri dan untuk dunia,” kata Masahiko.
Masahiko juga mengatakan, Jepang mendukung penuh tiga pilar ASEAN 2023, terutama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), menambahkan bahwa Jepang mempromosikan kolaborasi yang sama seperti pertukaran antarwarga dan mengatasi masalah global.
“Kami berharap dapat berkolaborasi dengan kepemimpinan Indonesia untuk mencapai tujuan utama ini,” kata Masahiko.
Tiga pilar ASEAN 2023 tersebut adalah ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Masahiko juga menyebutkan bahwa Jepang mendukung penuh upaya ASEAN dalam menghadapi masalah di Myanmar dan mengatakan bahwa ASEAN memainkan peran kunci dalam isu tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi memberi komentar tentang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
Kanasugi mengatakan, kunjungan Kaisar Naruhito ke Indonesia sebagai kunjungan resmi pertama ke luar negeri, yang juga dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik tersebut, menunjukkan betapa pentingnya Indonesia untuk Jepang.
“Mereka (Kaisar dan Permaisuri) memilih Indonesia untuk kunjungan resmi pertama mereka ke luar negeri, itu indikasi jelas betapa pentingnya Indonesia untuk Jepang,” kata Kanasugi.
ASCOJA adalah asosiasi organisasi yang beranggotakan mantan mahasiswa ASEAN yang pernah belajar di Jepang, dan melakukan kegiatan bersama dengan Kedubes Jepang untuk menyebarluaskan budaya dan literasi Jepang di negara masing-masing.
Baca juga: Arsjad Rasjid: 50 Tahun ASEAN-Jepang akselerasi integrasi perekonomian
Baca juga: Jepang-ASEAN promosikan supremasi hukum imbangi dominasi China
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: