Sepak Bola Nasional
Imbas aksi rasisme, Ketum PSSI setuju bila Liga 1 dihentikan sementara
7 Juli 2023 20:04 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat diwawancarai usai menghadiri acara latihan penerapan VAR di Shalva Hotel, Jakarta pada (7/7/023). ANTARA/Hendri Sukma Indrawan/pri. (ANTARA/Hendri Sukma Indrawan)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir setuju dengan usulan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) yang meminta Liga 1 2023/24 dihentikan sementara setelah adanya aksi rasisme dalam laga PSM Makasar melawan Persija Jakarta di Stadion GBK pada 3 Juli 2023 yang berakhir imbang 1-1.
Seperti yang diketahui, tiga pemain PSM Makassar mengalami tindakan rasisme yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes dan Erqin Gutawa. Atas aksi itu, APPI meminta agar PSSI dan Liga 1 untuk menghentikan sementara kompetisi tersebut.
"Ya, setuju," kata Erick saat diwawancarai setelah menghadiri acara pelatihan VAR di kawasan Thamrin City, Jakarta pada Jumat (07/7).
Baca juga: Akan diterapkan VAR, Ketum PSSI ingin wasit Indonesia jadi lebih baik
Menurut Ketum PSSI yang sekaligus menjabat Menteri BUMN itu harus ada tindakan bertahap yang diambil terkait aksi rasisme tersebut.
"Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa, dan saya meminta nanti setelah ada jambore suporter (sudah ada di Surabaya) dan di berbagai tempat, suporter nanti mempunyai perspektif yang sama, apa itu rasisme," kata Erick.
"Ke depannya akan mulai kita tindak. Karena sangat sedih ketika kita bangga, sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting ada yang lurus. Sukunya macam-macam lalu terjebak hal yang seperti ini, sangat-sengat menyedihkan," lanjutnya.
"Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, tengah, saya rasa ini tidak bisa ditoleransi."
Erick Thohir mengatakan bahwa rasisme harus dilawan dan ditindak tegas. Hal itu agar ada efek jera dan tidak terjadi lagi ke depan karena tidak boleh dikasih tempat untuk tindakan rasisme.
"Harus ada tindakan bertahap yang diambil," ucapnya.
Baca juga: PSM curi satu poin saat melawat ke markas Persija
Seperti yang diketahui, tiga pemain PSM Makassar mengalami tindakan rasisme yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes dan Erqin Gutawa. Atas aksi itu, APPI meminta agar PSSI dan Liga 1 untuk menghentikan sementara kompetisi tersebut.
"Ya, setuju," kata Erick saat diwawancarai setelah menghadiri acara pelatihan VAR di kawasan Thamrin City, Jakarta pada Jumat (07/7).
Baca juga: Akan diterapkan VAR, Ketum PSSI ingin wasit Indonesia jadi lebih baik
Menurut Ketum PSSI yang sekaligus menjabat Menteri BUMN itu harus ada tindakan bertahap yang diambil terkait aksi rasisme tersebut.
"Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa, dan saya meminta nanti setelah ada jambore suporter (sudah ada di Surabaya) dan di berbagai tempat, suporter nanti mempunyai perspektif yang sama, apa itu rasisme," kata Erick.
"Ke depannya akan mulai kita tindak. Karena sangat sedih ketika kita bangga, sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting ada yang lurus. Sukunya macam-macam lalu terjebak hal yang seperti ini, sangat-sengat menyedihkan," lanjutnya.
"Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, tengah, saya rasa ini tidak bisa ditoleransi."
Erick Thohir mengatakan bahwa rasisme harus dilawan dan ditindak tegas. Hal itu agar ada efek jera dan tidak terjadi lagi ke depan karena tidak boleh dikasih tempat untuk tindakan rasisme.
"Harus ada tindakan bertahap yang diambil," ucapnya.
Baca juga: PSM curi satu poin saat melawat ke markas Persija
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: