“Jatim Cerdas ini ada di dalam RPJMD dan akan terus dikonsolidasi penguatannya untuk menyiapkan SDM Jatim berkualitas dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat.
Ia menyampaikan apresiasinya terhadap para guru yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa melalui penguatan SDM di lini masing-masing.
"Mohon terus dijaga profesionalisme, keikhlasan dan mohon terus dijaga ketulusannya, mudah-mudahan menjadi amal jariyah anda semua,” ujarnya pada acara Jatim Cerdas di SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Gubernur Jatim terima penghargaan pengembangan kompetensi SDM ASN
Baca juga: Gubernur Jatim: Hardiknas momentum jaga komitmen cetak SDM unggul
Apresiasi ini diberikan, berkat kerja keras para tenaga pendidik di Jatim, sehingga berbagai prestasi mampu diraih Jawa Timur. Salah satunya, jumlah siswa yang diterima perguruan tinggi tanpa tes di Jatim merupakan tertinggi secara nasional yang secara konsisten terus dicapai selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2020.Baca juga: Gubernur Jatim terima penghargaan pengembangan kompetensi SDM ASN
Baca juga: Gubernur Jatim: Hardiknas momentum jaga komitmen cetak SDM unggul
Berdasarkan data Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jumlah siswa Jawa Timur yang diterima pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2023, sejumlah 23.477 orang atau naik 31,84 persen dibanding tahun 2022 sebesar 17.807 orang.
Data tahun 2021 sebanyak 16.998, dan tahun 2020 sebanyak 13.803 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang diterima perguruan tinggi melalui tes, sejak tahun 2021 Jatim juga tertinggi. Tercatat tahun 2021 sebanyak 25.232, dan tahun 2022 sebanyak 26.781 siswa.
"Untuk tahun 2023 masih menunggu, sebab masih ada jalur mandiri dan sebagainya. Mudah-mudahan Jatim tertinggi lagi tahun ini," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89 persen, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54 persen dan per Agustus 2022 TPT menurun di angka 6,70 persen. Sehingga, tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan.
Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen.Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89 persen, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54 persen dan per Agustus 2022 TPT menurun di angka 6,70 persen. Sehingga, tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan.
"TPT ini terus menurun artinya tingkat keterserapan lulusan SMA/SMK di Jawa Timur ini sangat tinggi. Untuk itu, hampir di setiap kegiatan selalu ada MoU dengan dunia usaha dunia industri dunia kerja (Dudika)," katanya.
Kadindik Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bentuk penguatan yang dilakukan pada sekolah-sekolah terutama sekolah kejuruan negeri. Sehingga lulusan SMK Negeri bisa langsung terserap ke dunia industri dan dunia kerja.
“Penguatan ini menyambung program yang telah dicanangkan oleh Ibu Gubernur yakni Jatim Cerdas. Melalui penguatan ini diharapkan para guru pendidik bisa meningkatkan mutu kualitas dari para siswa kita dimanapun mereka bersekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aries menjelaskan penguatan ini nantinya akan disambung dengan adanya link and match antara dunia pendidikan dengan Dudika. Sehingga dunia pendidikan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan saat ini.
"Kami berharap baik sekolah negeri maupun swasta bisa mempercepat proses link and match ini. Sehingga nanti siswa-siswa bisa melanjutkan atau langsung menyesuaikan dengan lapangan pekerjaan yang ada," katanya.*
Baca juga: Khofifah harapkan UPT Pelatihan Koperasi dan UKM bentuk SDM unggul
Baca juga: Khofifah harapkan UPT Pelatihan Koperasi dan UKM bentuk SDM unggul