Jakarta (ANTARA News) - Lolosnya tiga perwakilan ganda campuran Indonesia ke semifinal All England, membuat pelatih Richard Mainaky bangga meskipun harus mempertemukan dua wakil yakni Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir dengan Markis Kido-Pia Zebadiah.

"Siapapun yang menang, yang penting Indonesia," kata pelatih Pelatnas ganda campuran itu, saat dihubungi via telepon, Sabtu.

"Kita bersyukur tiga pasang lolos ke semifinal. Kita lihatnya (wakil) Indonesia-nya. Mereka semua kan wakil dari Indonesia. Saya bersyukur dan bangga," tambahnya.

Anak asuh Richard, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir dalam perjalanan untuk mempertahankan gelar mereka, pada semifinal harus menghadapi rekan senegara, Markis Kido-Pia Zebadiah, yang sudah tidak lagi menghuni pelatnas.

"Meskipun kalau dari pihak PBSI berharap Tontowi-Liliyana bisa mempertahankan gelar juara," katanya.

Selain kedua pasangan itu, Muhammad Rijal-Debby Susanto juga merebut tiket semifinal yang dengan mengejutkan berhasil memulangkan pasangan nomor satu dunia, Xu Chen-Ma Jin asal China lewat rubber game 16-21, 21-13, 21-18.

Rijal-Debby akan ditantang untuk ketujuh kalinya oleh unggulan kelima, Zhang Nan-Zhao Yunlei pada babak semifinal. Ini menjadi kesempatan pasangan peringkat delapan dunia itu untuk merebut kemenangan setelah dalam enam pertemuan mereka sebelumnya selalu dimenangi oleh pasangan asal China tersebut.

"Saya juga terkejut. Tetapi mereka memang sudah pantas menang, Rijal-Debby akhirnya menunjukkan kualitas mereka," ujar kakak dari juara Olimpiade Atlanta 1996 Rexy Mainaky itu.

Nomor ganda campuran meloloskan paling banyak perwakilannya. Sebelumnya, pasangan Fran Kurniawan-Shendy Puspa Irawati juga berhasil melangkah ke babak perempatfinal namun gagal mengamankan tiket semifinal setelah disisihkan unggulan kelima Zhang Nan-Zhao Yunlei dalam pertarungan tiga game 15-21, 22-20, 16-21.

"Fran-Sendy cukup bagus. Kita hampir bisa mempertemukan wakil dari Indonesia di semifinal," ujar Richard.

Menurut Richard keberhasilan ini tak lepas dari kedisiplinan pemain yang jauh lebih baik. "Dengan kepengurusan yang baru ini, banyak pembenahan kedisiplinan termasuk jam keluar-masuk di Pelatnas dan jadwal latihan. Anak-anak menjadi lebih disiplin dan fokus. Ini salah satu dampak bagusnya," jelas Richard.