Wapres: Isolasi kawasan dengan temuan penyakit antraks
7 Juli 2023 17:13 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers di Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (7/7/2023). ANTARA/H)-BPMI Setwapres.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kawasan dengan temuan penyakit antraks pada hewan ternak dan manusia diisolasi agar tidak terjadi penyebaran ke daerah lain.
“Menteri Pertanian sudah melakukan langkah. Oleh karena itu kita harapkan bahwa supaya daerah itu diisolasi jangan sampai menyebar ke tempat lain,” ujar Wapres dalam keterangan pers di Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum lama ini.
Laporan tersebut menyusul temuan lima kasus kematian hewan ternak di lokasi setempat dalam kurun waktu Mei hingga awal Juni 2023.
Adapun di DIY saat ini telah ditemukan dua orang meninggal dunia karena mengonsumsi daging ternak sapi yang mati, sehingga terjadi penularan bakteri Bacillus Anthracis dari hewan ternak ke manusia.
Wapres menyampaikan, selain isolasi kawasan, penanganan medis terhadap para korban juga harus segera dilakukan sehingga masyarakat dapat kembali sehat.
Wapres meminta seluruh pihak terkait, di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi DIY untuk melakukan berbagai upaya terbaik agar kasus antraks di DIY dapat segera teratasi.
“Saya minta juga instansi terkait, Menteri Pertanian, Menteri Kesehatan, dan yang lain-lain, terus kita melakukan blocking (pemutusan) ya, supaya jangan menyebar ke mana-mana, dengan berbagai cara,” tutur Wapres.
Baca juga: DPKP DIY pastikan kasus antraks di Gunungkidul tidak melebar
Baca juga: Cak Imin minta Kemenkes cegah penyebaran antraks di Gunung Kidul
Baca juga: Jadi 30 kasus, dua warga Gunung Kidul dinyatakan positif antraks
“Menteri Pertanian sudah melakukan langkah. Oleh karena itu kita harapkan bahwa supaya daerah itu diisolasi jangan sampai menyebar ke tempat lain,” ujar Wapres dalam keterangan pers di Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum lama ini.
Laporan tersebut menyusul temuan lima kasus kematian hewan ternak di lokasi setempat dalam kurun waktu Mei hingga awal Juni 2023.
Adapun di DIY saat ini telah ditemukan dua orang meninggal dunia karena mengonsumsi daging ternak sapi yang mati, sehingga terjadi penularan bakteri Bacillus Anthracis dari hewan ternak ke manusia.
Wapres menyampaikan, selain isolasi kawasan, penanganan medis terhadap para korban juga harus segera dilakukan sehingga masyarakat dapat kembali sehat.
Wapres meminta seluruh pihak terkait, di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi DIY untuk melakukan berbagai upaya terbaik agar kasus antraks di DIY dapat segera teratasi.
“Saya minta juga instansi terkait, Menteri Pertanian, Menteri Kesehatan, dan yang lain-lain, terus kita melakukan blocking (pemutusan) ya, supaya jangan menyebar ke mana-mana, dengan berbagai cara,” tutur Wapres.
Baca juga: DPKP DIY pastikan kasus antraks di Gunungkidul tidak melebar
Baca juga: Cak Imin minta Kemenkes cegah penyebaran antraks di Gunung Kidul
Baca juga: Jadi 30 kasus, dua warga Gunung Kidul dinyatakan positif antraks
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: