NFA gandeng BRIN-BUMN jaga stok beras dengan tanam padi bibit unggul
7 Juli 2023 14:54 WIB
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi saat melakukan penanaman perdana padi bibit varietas unggul di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Jumat (7/7/2023). ANTARA/HO-NFA/aa.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian BUMN dan Pelaku Usaha sektor Pangan merealisasikan kerja sama budidaya pertanian berbasis bibit unggul dalam rangka menjaga pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara berkelanjutan dengan melakukan penanaman perdana padi di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
“Kerja sama ini ditandai dengan penanaman perdana tanaman padi bibit unggul di Demonstration Area (Dem Area) yang berlokasi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang,” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi usai melakukan penanaman perdana, seperti dikutip di Jakarta, Jumat.
Arief mengatakan, demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai pilot project sebelum dilakukan replikasi pembudidayaan secara lebih luas dan masif. Demonstrasi dilaksanakan di lahan pertanian dengan luas sekitar 47,25 Ha yang terbagi ke dalam 3 blok dengan target rata-rata produktivitas minimal 8 ton per Ha.
“Masing-masing blok akan menerapkan teknologi dan varietas yang berbeda, tujuannya untuk melihat pola budidaya mana yang hasilnya paling baik sehingga dapat diterapkan secara massal untuk mendukung pasokan CBP ke Perum BULOG,” tuturnya.
Secara lebih rinci, blok pertama seluas 16,15 ha menerapkan teknologi yang direkomendasikan BRIN dengan varietas Inpari 48 dan Mantab yang memiliki keunggulan provitas di atas 7 ton/ha.
Blok kedua seluas 16.10 ha menerapkan varietas Inpari 48, Mantab dan MSP 65 dengan teknologi yang direkomendasikan PT Teknologi Biota yang mengandalkan pengelolaan secara organik dan target produktivitas di atas 7 ton/ha.
Sedangkan blok ketiga seluas 15 ha akan menerapkan teknologi yang direkomendasikan PT MSP 65 dengan keunggulan masa panen 65 hari setelah tanam.
"Hasil pembudidayaan 3 pola penanaman, teknologi, dan varietas yang berbeda ini akan langsung dikerjasamakan untuk di serap BULOG," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan BRIN menyambut baik terlaksananya tanam perdana ini dan berkomitmen membantu penguatan sektor pangan dari sisi yang paling hulu, diantaranya melalui riset dan pengembangan varietas.
"Maka kita selalu gandeng mitra industri, seperti BUMN atau pelaku usaha swasta yang lain," ungkapnya.
Senada, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan kerja sama budidaya varietas unggul nantinya akan dikolaborasikan dengan program Makmur. Jika program 47 Ha tersebut berhasil, akan menjadi potensi untuk penyediaan bibit di 40 ribu Ha program makmur yang saat ini tengah berjalan.
"Dengan begitu SHS akan punya potensi untuk melakukan komersialisasi atau supporting untuk penyediaan benih yang berkualitas, setidaknya untuk 40 ribu ha tanaman padi yang saat ini sedang kita kerjakan," tambahnya.
Baca juga: NFA gandeng BRIN sediakan benih unggul hingga AI untuk data pangan
Baca juga: NFA menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha
Baca juga: NFA tekankan soal kerja sama antardaerah jaga ketahanan pangan
“Kerja sama ini ditandai dengan penanaman perdana tanaman padi bibit unggul di Demonstration Area (Dem Area) yang berlokasi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang,” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi usai melakukan penanaman perdana, seperti dikutip di Jakarta, Jumat.
Arief mengatakan, demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai pilot project sebelum dilakukan replikasi pembudidayaan secara lebih luas dan masif. Demonstrasi dilaksanakan di lahan pertanian dengan luas sekitar 47,25 Ha yang terbagi ke dalam 3 blok dengan target rata-rata produktivitas minimal 8 ton per Ha.
“Masing-masing blok akan menerapkan teknologi dan varietas yang berbeda, tujuannya untuk melihat pola budidaya mana yang hasilnya paling baik sehingga dapat diterapkan secara massal untuk mendukung pasokan CBP ke Perum BULOG,” tuturnya.
Secara lebih rinci, blok pertama seluas 16,15 ha menerapkan teknologi yang direkomendasikan BRIN dengan varietas Inpari 48 dan Mantab yang memiliki keunggulan provitas di atas 7 ton/ha.
Blok kedua seluas 16.10 ha menerapkan varietas Inpari 48, Mantab dan MSP 65 dengan teknologi yang direkomendasikan PT Teknologi Biota yang mengandalkan pengelolaan secara organik dan target produktivitas di atas 7 ton/ha.
Sedangkan blok ketiga seluas 15 ha akan menerapkan teknologi yang direkomendasikan PT MSP 65 dengan keunggulan masa panen 65 hari setelah tanam.
"Hasil pembudidayaan 3 pola penanaman, teknologi, dan varietas yang berbeda ini akan langsung dikerjasamakan untuk di serap BULOG," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan BRIN menyambut baik terlaksananya tanam perdana ini dan berkomitmen membantu penguatan sektor pangan dari sisi yang paling hulu, diantaranya melalui riset dan pengembangan varietas.
"Maka kita selalu gandeng mitra industri, seperti BUMN atau pelaku usaha swasta yang lain," ungkapnya.
Senada, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan kerja sama budidaya varietas unggul nantinya akan dikolaborasikan dengan program Makmur. Jika program 47 Ha tersebut berhasil, akan menjadi potensi untuk penyediaan bibit di 40 ribu Ha program makmur yang saat ini tengah berjalan.
"Dengan begitu SHS akan punya potensi untuk melakukan komersialisasi atau supporting untuk penyediaan benih yang berkualitas, setidaknya untuk 40 ribu ha tanaman padi yang saat ini sedang kita kerjakan," tambahnya.
Baca juga: NFA gandeng BRIN sediakan benih unggul hingga AI untuk data pangan
Baca juga: NFA menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha
Baca juga: NFA tekankan soal kerja sama antardaerah jaga ketahanan pangan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: