Langkat, Sumut (ANTARA News) - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, berkunjung ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk menindak lanjuti laporan nelayan, terhadap kejadian yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

"Kami menemui para nelayan untuk menindak lanjuti laporan mereka," kata ketua tim yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR-RI Al Muzammil Yusuf di Stabat, Jumat.

"Kedatangan tim ini untuk menindak lanjuti laporan nelayan, sekaligus menerima laporan secara lengkap untuk dibahas di Komisi III," katanya.

Yusuf juga menjelaskan bahwa keatangan tim ini, untuk melengkapi data, atas kejadian yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana salah seorang nelayan ada yang tewas dan ada yang hilang hingga sekarang ini.

"Kami masih melakukan pendalaman dulu, terhadap kasus yang terjadi berkat laporan yang disampaikan kepada Komisi III," ungkapnya.

Untuk itulah, dilakukan kunjungan sekaligus mendengarkan langsung dari para nelayan terhadap pristiwa yang terjadi Senin (21/1).

Kedatangan Komisi III DPR-RI itui, langsung menuju kantor Lurah Pekan Tanjungpura, dan bertem dengan para nelayan.

Usai pertemuan, anggota DPR dari Komisi III antara lain Aziz Syamsuddin, Edi Ramli Sitanggang, Said Muhammad Mulyadi, Indra, Ahmad Kudri Moekri, Taslim, Baharudin Nasori, langsung mengadakan pertemuan dengan Kapolres Langkat AKBP Eric Bhismo, didampingi Wakapolres Kompol Safwan Khayat.

Setelah pertemuan, beberapa orang anggota DPR-RI tersebut melaksanakan shalat jumat di Masjid Darussalam yang ada di Mapolres Langkat.

Seperti diberitakai bahwa bentrok antara nelayan dengan pemilik pukat gerandong terjadi Senin (21/1), sehingga menewaskan salah seorang nelayan Suparman (25) penduduk Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat.

Sedangkan yang hilang hingga belum ditemukan sampai sekarang ini Syahruddin aliasUdin Senyum (36) penduduk Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat.

Sementara itu Presidium Region Sumatera Kesatuan Nelayan Tradisionil Indonesia (KNTI) Tajruddin Hasibuan berharap agar Komisi III DPR-RI segera menindak lanjuti laporan terhadap tewasnya dan hilangnya satu orang nelayan, agar bisa terungkap siapa pelaku sebenarnya.
(KR-JRD)