Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung meminta hubungan TNI dan Polri segera diperbaiki setelah diseragnya kantor Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, oleh oknum prajurit.
"Jika mencermati proses penyerangan kantor Mapolres, kita membandingkan insiden sebelum dan sesudahnya, maka ada peningkatan kuantitas bentrokan hampir 300 persen. Ini yang harus segera
diperbaiki," kata Pramono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Ia memperkirakan, salah satu pemicu bentrokan adalah ketimpangan antarkedua institusi itu.
Pada era Orde Baru, menurut dia, TNI begitu dominan menangani keamanan masyarakat, namun pada era reformasi dominasinya beralih ke polisi.
"Dominasi polisi ini juga ada efek negarifnya, seperti terungkapnya kasus korupsi pada proyek simulator SIM di Polri," katanya.
Dia menilai polisi harus mengkoreksi dampak negatif yang dapat menimbulkan kecemburuan yang lalu menimbulkan gesekan di lapangan, namun pimpinan TNI juga harus menghukum berat anggotanya yang melakukan tindak kekerasan.
"Mabes TNI harus memberi hukuman berat kepada anggotanya," kata Pramono.
Kamis kemarin sejumlah prajurit TNI AD menyerbu dan membakar kantor Mapolres Ogan Komering Ulu di Baruraja, Sumatera Selatan. (*)
TNI-Polri segera perbaiki hubungan
8 Maret 2013 14:10 WIB
Pramono Anung (ANTARA/Rosa Panggabean)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: