Biden tunjukkan dukungan bagi Swedia bergabung ke NATO
6 Juli 2023 15:31 WIB
Arsip - Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan dan menandatangani dokumen yang mendukung bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 9 Agustus 2022. (ANTARA/Reuters/Evelyn Hockstein/as)
Washington (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden menunjukkan dukungannya agar Swedia bisa bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat dia bertemu Perdana Menteri Ulf Kristersson, Rabu.
Dukungan tersebut disampaikan Biden karena masih ada keraguan apakah Turki akan mencabut keberatannya terhadap lamaran Swedia untuk bergabung ke dalam aliansi militer itu pada KTT NATO pekan depan.
Biden pada Minggu (2/7) memulai perjalanan ke tiga negara menjelang KTT itu di Vilnius, Lituania, di mana para anggota NATO berharap dapat menyambut Swedia sebagai anggota baru.
Saat duduk berdampingan dengan Kristersson, Biden mengatakan bahwa dia "dengan cemas menantikan keanggotaan Anda" di NATO.
Kristersson mengatakan usai pertemuan itu bahwa dia dan Biden bersepakat bahwa pertemuan Vilnius adalah "waktu yang wajar" untuk menyelesaikan pengajuan Swedia bergabung ke NATO.
"Namun, kami berdua juga tahu bahwa hanya Turki yang bisa membuat keputusan," kata Kristersson kepada wartawan di Kedutaan Besar Swedia di Washington.
Biden memuji peran Swedia dalam keamanan regional dan menekankan komitmennya untuk "menyambut Swedia ke NATO secepat mungkin", menurut pernyataan resmi Gedung Putih.
Swedia dan Finlandia resmi mendaftar untuk menjadi anggota NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kedua negara Nordik itu mengakhiri kebijakan non-blok militer yang telah lama mereka jalankan.
Permohonan keanggotaan harus disetujui oleh semua anggota NATO, sedangkan Turki dan Hongaria belum menyetujui lamaran Swedia. Finlandia telah disetujui sebagai anggota ke-31 pada April.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Swedia melindungi anggota kelompok-kelompok militan, yakni pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Swedia yang disebut Erdogan telah mengorganisasi demonstrasi dan mendanai kelompok teroris.
AS dan sekutunya telah bekerja keras untuk mengatasi keberatan Turki. Swedia juga mengatakan telah memenuhi tuntutan yang disepakati dalam negosiasi dengan Turki.
Salah satu yang telah dipenuhi Swedia adalah mengesahkan undang-undang baru yang menganggap ilegal para anggota organisasi teroris, tetapi Erdogan belum memberikan sinyal untuk meratifikasi lamaran Swedia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu telah berbicara dengan Menlu Turki Hakan Fidan untuk meminta dukungan Turki bagi keanggotaan Swedia di NATO, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
"Menteri Blinken menekankan pentingnya persatuan NATO di masa sangat penting seperti ini dan berharap dukungan Turki bagi Swedia untuk bergabung dengan aliansi NATO," kata Deplu AS.
Swedia, Turki dan NATO akan bertemu di Brussels pada Kamis untuk mencari solusi sebelum KTT NATO berlangsung pada 11-12 Juli.
Sumber: Reuters
Baca juga: Erdogan: Ingin masuk NATO, Swedia harus hentikan lindungi "teroris"
Baca juga: Turki: Swedia bisa menjadi anggota NATO jika penuhi komitmen
Dukungan tersebut disampaikan Biden karena masih ada keraguan apakah Turki akan mencabut keberatannya terhadap lamaran Swedia untuk bergabung ke dalam aliansi militer itu pada KTT NATO pekan depan.
Biden pada Minggu (2/7) memulai perjalanan ke tiga negara menjelang KTT itu di Vilnius, Lituania, di mana para anggota NATO berharap dapat menyambut Swedia sebagai anggota baru.
Saat duduk berdampingan dengan Kristersson, Biden mengatakan bahwa dia "dengan cemas menantikan keanggotaan Anda" di NATO.
Kristersson mengatakan usai pertemuan itu bahwa dia dan Biden bersepakat bahwa pertemuan Vilnius adalah "waktu yang wajar" untuk menyelesaikan pengajuan Swedia bergabung ke NATO.
"Namun, kami berdua juga tahu bahwa hanya Turki yang bisa membuat keputusan," kata Kristersson kepada wartawan di Kedutaan Besar Swedia di Washington.
Biden memuji peran Swedia dalam keamanan regional dan menekankan komitmennya untuk "menyambut Swedia ke NATO secepat mungkin", menurut pernyataan resmi Gedung Putih.
Swedia dan Finlandia resmi mendaftar untuk menjadi anggota NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kedua negara Nordik itu mengakhiri kebijakan non-blok militer yang telah lama mereka jalankan.
Permohonan keanggotaan harus disetujui oleh semua anggota NATO, sedangkan Turki dan Hongaria belum menyetujui lamaran Swedia. Finlandia telah disetujui sebagai anggota ke-31 pada April.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Swedia melindungi anggota kelompok-kelompok militan, yakni pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Swedia yang disebut Erdogan telah mengorganisasi demonstrasi dan mendanai kelompok teroris.
AS dan sekutunya telah bekerja keras untuk mengatasi keberatan Turki. Swedia juga mengatakan telah memenuhi tuntutan yang disepakati dalam negosiasi dengan Turki.
Salah satu yang telah dipenuhi Swedia adalah mengesahkan undang-undang baru yang menganggap ilegal para anggota organisasi teroris, tetapi Erdogan belum memberikan sinyal untuk meratifikasi lamaran Swedia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu telah berbicara dengan Menlu Turki Hakan Fidan untuk meminta dukungan Turki bagi keanggotaan Swedia di NATO, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
"Menteri Blinken menekankan pentingnya persatuan NATO di masa sangat penting seperti ini dan berharap dukungan Turki bagi Swedia untuk bergabung dengan aliansi NATO," kata Deplu AS.
Swedia, Turki dan NATO akan bertemu di Brussels pada Kamis untuk mencari solusi sebelum KTT NATO berlangsung pada 11-12 Juli.
Sumber: Reuters
Baca juga: Erdogan: Ingin masuk NATO, Swedia harus hentikan lindungi "teroris"
Baca juga: Turki: Swedia bisa menjadi anggota NATO jika penuhi komitmen
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: