Genius Umar mengatakan ada delapan persen penduduk Kota Pariaman yang menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja, dimana 88 persen dari mereka belum pernah bekerja, serta 85 persen dari mereka tidak pernah ikut pelatihan.
Kemudian, sambungnya, sekitar tiga persen penerima manfaat merupakan penyandang disabilitas dan tiga persen merupakan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Intinya, mayoritas pengikut program ini adalah orang yang belum pernah bekerja," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah pastikan Program Kartu Prakerja tetap berlanjut di 2024
"Apalagi sekarang pertumbuhan kita cukup baik, yang disebabkan oleh alumni Program Kartu Prakerja, yang mempengaruhi perekonomian daerah sebesar delapan persen," tuturnya.
Dia menyebutkan Program Kartu Prakerja hadir melengkapi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman. Contohnya, kata dia, dengan adanya program pelatihan pengelasan (welding) yang diadakan Pemkot Pariaman untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja dalam bidang tersebut dan program pelatihan bahasa yang dicakup oleh Program Kartu Prakerja.
Menurutnya, hal tersebut dapat dicontoh oleh daerah lainnya di Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga: Kartu Prakerja bukti komitmen pemerintah Indonesia
Baca juga: Prakerja sebut Kartu Prakerja peroleh pengakuan internasional