Saham China dibuka melemah, indeks Shanghai terpangkas 0,22 persen
6 Juli 2023 10:09 WIB
Ilustrasi - Investor melihat layar komputer yang menampilkan informasi saham di sebuah rumah pialang di Shanghai, China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China dibuka lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi, memperpanjang kerugian sesi sebelumnya dengan indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai terpangkas 0,22 persen menjadi diperdagangkan di 3.215,86 poin.
Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China dibuka 0,25 persen lebih rendah menjadi diperdagangkan pada 11.001,87 poin.
Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, dibuka tergelincir 0,28 persen menjadi diperdagangkan pada 2.206,30 poin.
Indeks ChiNext, bersama dengan Indeks Komponen Shenzhen dan indeks lainnya, mencerminkan kinerja saham yang tercatat di Bursa Efek Shenzhen, demikian dikutip dari Xinhua.
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan dan global
Baca juga: Saham Asia turun tertekan kekhawatiran pertumbuhan, fokus risalah Fed
Baca juga: Saham Asia jatuh karena khawatir pertumbuhan, fokus ke risalah Fed
Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China dibuka 0,25 persen lebih rendah menjadi diperdagangkan pada 11.001,87 poin.
Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, dibuka tergelincir 0,28 persen menjadi diperdagangkan pada 2.206,30 poin.
Indeks ChiNext, bersama dengan Indeks Komponen Shenzhen dan indeks lainnya, mencerminkan kinerja saham yang tercatat di Bursa Efek Shenzhen, demikian dikutip dari Xinhua.
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan dan global
Baca juga: Saham Asia turun tertekan kekhawatiran pertumbuhan, fokus risalah Fed
Baca juga: Saham Asia jatuh karena khawatir pertumbuhan, fokus ke risalah Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: