Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Kamis sore, stabil pada posisi 9.690 per dolar AS.

"Minimnya sentimen baru di pasar keuangan membuat kurs nilai mata uang domestik cenderung mendatar," kata analis Trust Securities Reza Priyambada.

Ia menambahkan BI rate yang tetap 5,75 persen belum mampu mengangkat mata uang rupiah. Pada pekan ini, nilai tukar mata uang domestik terhadap dolar AS cenderung berada dalam tren melemah.

"Sentimen eksternal cenderung negatif seperti neraca perdagangan Perancis yang mengalami defisit, namun BI masih menjaga nilai tukar domestik," kata dia.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar juga masih mengambil posisi "wait and see" terhadap pertemuan internal bank sentral Jepang (BoJ), Bank Sentral inggris (BoE), dan Bank Sentral Eropa (ECB).

"Dengan adanya pertemuan itu, pelaku pasar banyak berharap akan adanya kebijakan lanjutan mengenai pelonggaran moneter," kata dia.

Pengamat pasar Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan bahwa pada pekan ini tren rupiah masih melemah. Namun, dibandingkan mata uang Asia lainnya, rupiah masih mencatat penguatan selama tahun berjalan.

Ia mengatakan bahwa Bank Indonesia juga melarang bank bertransaksi "hedging" menggunakan "nondelivery forward" (NDF), baik di dalam maupun di luar negeri, untuk meredam spekulasi terhadap rupiah.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.697 per dolar AS, melemah dari posisi sebelumnya 9.686 per dolar AS.