Degree Crypto Token buka pusat literasi gratis di Solo Technopark
5 Juli 2023 18:37 WIB
Kiri-kanan: Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Co-founder Degree Crypto Token Dobby Lega Putra, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Adrianita saat pembukaan Business Center DCT di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Solo (ANTARA) - Degree Crypto Token (DCT) mendirikan sebuah pusat literasi atau business center aset kripto yang bertujuan mengenalkan anak muda pada perdagangan berjangka komoditi di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/7).
Co-founder DCT Dobby Lega Putra mengatakan, pusat literasi ini akan memperkenalkan DCT yang menggunakan teknologi blockchain dari Tron (TRC 20) dan menawarkan staking program sebagai metode tambahannya.
"Kami memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memahami lebih lanjut tentang dunia kripto dan mendapatkan akses penuh dalam pembelajaran, inspirasi dan keterlibatan dalam aset kripto digital," ujar Dobby.
Dobby menyampaikan, edukasi yang dihadirkan oleh DCT bersifat gratis bagi siapapun yang ingin bertransaksi aset kripto. Menurutnya, masyarakat hanya perlu mengunjungi DCT di Solo Technopark dan bisa bertanya apapun terkait aset kripto.
Harapannya, pusat literasi ini bisa memberikan dorongan positif bagi generasi muda Indonesia dalam mengeksplorasi dunia aset kripto dan blockchain.
Kehadiran pusat literasi DCT sendiri merupakan yang ke-15 di Indonesia. Menurut Dobby, pemilihan Technopark lantaran Kota Solo sangat mendukung ekosistem ekonomi digital.
"Solo menjadi salah satu kota yang mendukung ekosistem digital. Mudah-mudahan kami bisa buka yang ke-16 di Yogyakarta," kata Dobby.
Pembukaan pusat literasi DCT juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Adrianita dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Olvy mengatakan bahwa DCT merupakan salah satu aset kripto yang sudah terdaftar di Bappebti. Diharapkan calon nasabah aset kripto dapat mempelajari dan memahami dengan jelas tata cara bertransaksi aset kripto melalui pusat literasi ini.
"Bisnis kripto itu high risk, harus benar-benar paham prosesnya. Yakinkan dan pastikan siapa yang akan diajak jadi partner dan pilih yang memiliki izin," kata Olvy.
Baca juga: Bappebti genjot anak muda tingkatkan perekonomian lewat aset kripto
Baca juga: Menpora dukung pemuda melek industri aset kripto
Baca juga: PTU token terdaftar di Bappebti
Co-founder DCT Dobby Lega Putra mengatakan, pusat literasi ini akan memperkenalkan DCT yang menggunakan teknologi blockchain dari Tron (TRC 20) dan menawarkan staking program sebagai metode tambahannya.
"Kami memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memahami lebih lanjut tentang dunia kripto dan mendapatkan akses penuh dalam pembelajaran, inspirasi dan keterlibatan dalam aset kripto digital," ujar Dobby.
Dobby menyampaikan, edukasi yang dihadirkan oleh DCT bersifat gratis bagi siapapun yang ingin bertransaksi aset kripto. Menurutnya, masyarakat hanya perlu mengunjungi DCT di Solo Technopark dan bisa bertanya apapun terkait aset kripto.
Harapannya, pusat literasi ini bisa memberikan dorongan positif bagi generasi muda Indonesia dalam mengeksplorasi dunia aset kripto dan blockchain.
Kehadiran pusat literasi DCT sendiri merupakan yang ke-15 di Indonesia. Menurut Dobby, pemilihan Technopark lantaran Kota Solo sangat mendukung ekosistem ekonomi digital.
"Solo menjadi salah satu kota yang mendukung ekosistem digital. Mudah-mudahan kami bisa buka yang ke-16 di Yogyakarta," kata Dobby.
Pembukaan pusat literasi DCT juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Adrianita dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Olvy mengatakan bahwa DCT merupakan salah satu aset kripto yang sudah terdaftar di Bappebti. Diharapkan calon nasabah aset kripto dapat mempelajari dan memahami dengan jelas tata cara bertransaksi aset kripto melalui pusat literasi ini.
"Bisnis kripto itu high risk, harus benar-benar paham prosesnya. Yakinkan dan pastikan siapa yang akan diajak jadi partner dan pilih yang memiliki izin," kata Olvy.
Baca juga: Bappebti genjot anak muda tingkatkan perekonomian lewat aset kripto
Baca juga: Menpora dukung pemuda melek industri aset kripto
Baca juga: PTU token terdaftar di Bappebti
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: