Dili (ANTARA News) - Timor Leste sangat mengharapkan kehadiran penanam modal (investor) mancanegara untuk membangun negara setengah Pulau Timor itu ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat, kata Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao.

"Peluang investasi di Timor Leste sangat terbuka, dan yang paling kami butuhkan saat ini adalah pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan udara dan laut untuk menggerakkan perekonomian rakyat," kata Xanana dalam forum Konferensi Internasional tentang Investasi di Dili, Kamis.

Utusan berbagai negara yang hadir dalam konferensi tersebut adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Jepang, China, Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina. Adapun Indonesia yang diwakili dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT (Persero) Angkasa Pura dan PT Sucofindo.

Ke dua BUMN itu akan terlibat langsung dalam pengembangan Bandara Internasional Nicolau Lobato Dili dan pembangunan Pelabuhan Tibar, sebagai pelabuhan perdagangan internasional yang berjarak sekitar 10 kilometer barat ibu kota negara Timor Leste, Dili.

Xanana menyatakan, "Kami mengalami persoalan yang kompleks dalam pembangunan, sehingga sangat membutuhkan investasi asing untuk membangun negeri kami."

Sementara itu, Menteri Keuangan Timor Leste, Emilia Pires, menyampaikan berbagai sumber pendapatan negaranya, antara lain dari sektor pajak dan retribusi yang dinilainya "masih terlalu kecil" untuk membangun sebuah negara.

"Pembangunan Timor Leste ke masa depan akan diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur dengan fokus utama pengembangan pada sektor ekonomi yang meliputi agrikultural, pariwisata dan sumber daya mineral," katanya.

Adapun Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Pedro Lay da Silva, yang dihubungi secara terpisah mengatakan Timor Leste sangat mengharapkan partisipasi asing dalam bentuk investasi untuk membangun negara yang baru merdeka 11 tahun lalu.

"Saya berharap para investor asing yang hadir dalam kegiatan konferensi ini dapat mengimplementasikan apa yang telah disampaikan oleh PM Xanana tentang kondisi di negara ini untuk menanamkan modalnya," katanya.

Ia menambahkan, "Yang kami utamakan saat ini adalah pengembangan pelabuhan udara serta pelabuhan laut dan pembangunan infrastruktur jalan untuk memperlancar kegiatan ekonomi rakyat." (*)