Heru mengatakan, teknologi AI ini secara otomatis mengatur lampu rambu lalu lintas dengan menyesuaikan kepadatan kendaraan.
"Jadi itu dihitung kepadatan (kendaraannya). Kalau yang padat (lampu merah) ke hijaunya dipercepat. Yang kosong maka lampunya dimerahin," ujar Heru.
Adapun pemilihan lokasi yang dipasang teknologi AI, kata Heru dengan mempertimbangkan kondisi kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang terjadi. Seperti Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, Gatot Subroto.
Tahun ini, kata Syafrin pihaknya akan menambah 40 simpang lagi yang akan dipasang penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran dari penambahan 40 teknologi AI tersebut sekitar Rp130 miliar.
Baca juga: DKI uji coba TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta mulai Rabu
Baca juga: Dishub DKI sediakan 5 .000 meter persegi lahan parkir di JIS
Baca juga: Dishub DKI: Progres pembangunan Stasiun KRL di JIS sudah 30 persen