Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy mengatakan kuotanisasi impor sejumlah produk hortikultura yang diberlakukan pemerintah menyebabkan lonjakan harga yang dinilai menimbulkan gejolak.
"Harga beberapa produk hortikultura melambung tinggi. Harga bawang putih sudah lebih dari Rp40.000 per kilogram akibat kuotanisasi impor," kata Romahurmuziy seusai diskusi bertema Carut Marut Impor dan Masa Depan Swasembada Daging di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Rabu ini DPR memanggil pihak terkait untuk membahas solusi masalah lonjakan harga produk hortikultura tersebut.
Romahurmuziy juga berharap kebijakan kuotanisasi sejumlah produk hortikultura oleh Kementerian Pertanian itu tidak mengganggu level harga normal.
"Apalagi bawang putih ini kan komoditas tidak diproduksi oleh RI. Kami berpandangan untuk produk yang tidak diproduksi secara nasional, tidak usah pakai kuota," katanya.
Dia juga menekankan bahwa kuotanisasi akan tepat ditujukan pada produk yang dihasilkan di dalam negeri, dengan pertimbangan kuota diberlakukan sesuai masa panen sehingga jumlahnya benar-benar memadai dan tidak menimbulkan gejolak harga.
Kenaikan harga produk hortikultura merupakan salah satu penyebab tingginya inflasi pada Februari 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Februari mencapai 0,75 persen, merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan bulan yang sama dalam 10 tahun terakhir.
Inflasi yang tinggi itu disebabkan oleh adanya kebijakan pembatasan impor produk hortikultura yang dilakukan pemerintah sehingga menyebabkan kenaikan harga.
Berdasarkan komponen pengeluaran, kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar yaitu 2,08 persen yang diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.
(A062/N002)
DPR: kuotanisasi impor sebabkan lonjakan harga
6 Maret 2013 19:40 WIB
Romy Romahurmuziy (ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: