Makassar (ANTARA) - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Start Up Universitas Hasanuddin (Unhas) mengembangkan aplikasi dan pengelolaan sampah, sehingga meraih pendanaan pada Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023.

"Sebelumnya, UKM ini juga mendapat pendanaan serupa di tahun 2022," kata Dosen Pendamping Sahriyanti Saad S.Hut M.Si Ph.D. di Makassar, Selasa.

Program PPK Ormawa merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tahun ini, total subproposal yang dikirim oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia mencapai 2.210. Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilihlah 608 subproposal untuk menerapkan program pengabdian, salah satunya adalah UKM Start Up Unhas dengan judul "Rumah Olah".

PPK Ormawa Rumah Olah ini melibatkan 15 anggota UKM Start Up dengan Rumah Olah mengusung konsep sistem pengolahan sampah secara sirkular dengan mekanisme pengelolaan menjadi produk akuaponik, pupuk, dan budidaya maggot yang akan kembali didistribusikan kepada masyarakat.

Sebagai UKM yang fokus pada pengembangan entrepreneur berbasis digital, UKM Start Up mewujudkan program Rumah Olah dengan pemanfaatan teknologi aplikasi bernama olah.ind.

Aplikasi ini sebagai media yang mempermudah pengumpulan sampah dan distribusi produk olahan yang dihasilkan.

Ketua Tim Rumah Olah, Muhammad Alif Maulana mengatakan, pengabdian ini akan berjalan dalam kurun waktu 3-4 bulan mulai Juni hingga November 2023.

Rumah Olah menyasar masyarakat Desa Benteng Gajah, Maros, untuk menyalurkan sampahnya ke Rumah Olah yang kemudian diolah menjadi berbagai produk dan disalurkan kembali ke masyarakat.

Dalam menjalankan program ini, lanjut dia, pihaknya melaksanakan beberapa tahapan, mulai dari pengembangan tim pusat pengolahan sampah, pengembangan aplikasi, pemberdayaan pengolahan sampah, proses branding aplikasi, lokakarya, monitoring dan evaluasi hingga perluasan mitra penggunaan aplikasi.

Tidak hanya itu, program Rumah Olah ini menjadi wadah bagi kader UKM dalam meningkatkan kapasitas dalam penerapan pengetahuan terkait bidang ilmu masing-masing anggota.

Selain itu, juga menjadi kontribusi UKM Start Up pada penyelesaian masalah di masyarakat serta peningkatan empati sosial bagi anggota.

“Program pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Benteng Gajah, khususnya Karang Taruna sebagai partner kolaborasi kami di desa,” ujar Alif.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Start Up Universitas Hasanuddin (Unhas) yang mengembangkan aplikasi dan pengelolaan sampah di Makassar. Antara/ HO-Unhas