Hasil World Water Forum diharapkan jadi sumbangan Indonesia pada dunia
4 Juli 2023 18:55 WIB
Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjadja dalam acara JFCC Panel Discussion - Road to the 10th World Water Forum, Selasa (4/7/2023) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjadja mengatakan hasil World Water Forum (WWF) ke-10 diharapkan dapat menjadi sumbangan Indonesia pada dunia dalam pengelolaan air.
"Hasil WWF mudah-mudahan jadi legacy dari Indonesia, sumbangan Indonesia untuk dunia dan ini bisa jadi benchmark baru dalam penyelenggaraan WWF ke depan sesudah Indonesia," kata Endra dalam acara JFCC Panel Discussion - Road to the 10th World Water Forum yang diikuti secara daring, Selasa.
WWF merupakan forum pertemuan internasional terbesar yang membahas pengelolaan sumber daya air dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk WWF ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada tahun depan.
Ada enam topik pada WWF ke-10, yaitu Water for Humans and Nature, Water Security and Prosperity, Disaster Risk Reduction and Management, Cooporation and Hydro Diplomacy, Water and Innovative Finance, dan Knowledge and Innovation.
Baca juga: Menko Marves: World Water Forum tonggak terpenting menuju 2030
Selain itu, akan ada juga agenda dari berbagai negara yang terbagi ke dalam beberapa kelompok di antaranya Kawasan Mediterania, Asia-Pasifik, dan Amerika.
Untuk menyukseskan WWF ke-10, Endra mengatakan sejak tahun 2022 pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan mulai dari lahirnya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 yang diketuai oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Binsar Luhut Pandjaitan dengan Ketua Harian oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Ketua Harian Gubernur Bali I Wayan Koster.
Endra mengatakan, persiapan untuk WWF tak hanya dilakukan di level nasional, tapi juga internasional.
Di level nasional, telah diselenggarakan National Stakeholder Forum sejak Juli 2022 hingga Januari 2023 yang diikuti oleh kementerian/lembaga, akademisi, praktisi, asosiasi, BUMN, BUMD, swasta, komunitas, media nasional dan internasional, hingga perwakilan mitra pembangunan bilateral dan multilateral, NGO, organisasi internasional, serta kedutaan asing di Jakarta.
"Kemudian di level internasional, berbagai acara juga telah kita ikuti dan kita juga promosikan selalu dan ajak berbagai negara, komunitas, asosiasi, untuk ikut ambil bagian dalam proses yang sangat penting ini," ujar Endra.
Presiden Jokowi sendiri, menurut Endra, memiliki komitmen yang kuat agar penyelenggaraan WWF ke-10 dapat memperlihatkan kepemimpinan Indonesia kepada dunia.
"Ini adalah sebuah tekad yang baik dan kuat untuk Indonesia menyelenggarakan WWF ini dengan sebaik-baiknya," kata Endra.
Baca juga: Menteri PUPR: World Water Forum momentum tingkatkan infrastruktur air
Baca juga: World Water Forum, momentum RI tingkatkan layanan air bersih perpipaan
Baca juga: Indonesia ajak seluruh negara atasi masalah krisis air
"Hasil WWF mudah-mudahan jadi legacy dari Indonesia, sumbangan Indonesia untuk dunia dan ini bisa jadi benchmark baru dalam penyelenggaraan WWF ke depan sesudah Indonesia," kata Endra dalam acara JFCC Panel Discussion - Road to the 10th World Water Forum yang diikuti secara daring, Selasa.
WWF merupakan forum pertemuan internasional terbesar yang membahas pengelolaan sumber daya air dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk WWF ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada tahun depan.
Ada enam topik pada WWF ke-10, yaitu Water for Humans and Nature, Water Security and Prosperity, Disaster Risk Reduction and Management, Cooporation and Hydro Diplomacy, Water and Innovative Finance, dan Knowledge and Innovation.
Baca juga: Menko Marves: World Water Forum tonggak terpenting menuju 2030
Selain itu, akan ada juga agenda dari berbagai negara yang terbagi ke dalam beberapa kelompok di antaranya Kawasan Mediterania, Asia-Pasifik, dan Amerika.
Untuk menyukseskan WWF ke-10, Endra mengatakan sejak tahun 2022 pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan mulai dari lahirnya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 yang diketuai oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Binsar Luhut Pandjaitan dengan Ketua Harian oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Ketua Harian Gubernur Bali I Wayan Koster.
Endra mengatakan, persiapan untuk WWF tak hanya dilakukan di level nasional, tapi juga internasional.
Di level nasional, telah diselenggarakan National Stakeholder Forum sejak Juli 2022 hingga Januari 2023 yang diikuti oleh kementerian/lembaga, akademisi, praktisi, asosiasi, BUMN, BUMD, swasta, komunitas, media nasional dan internasional, hingga perwakilan mitra pembangunan bilateral dan multilateral, NGO, organisasi internasional, serta kedutaan asing di Jakarta.
"Kemudian di level internasional, berbagai acara juga telah kita ikuti dan kita juga promosikan selalu dan ajak berbagai negara, komunitas, asosiasi, untuk ikut ambil bagian dalam proses yang sangat penting ini," ujar Endra.
Presiden Jokowi sendiri, menurut Endra, memiliki komitmen yang kuat agar penyelenggaraan WWF ke-10 dapat memperlihatkan kepemimpinan Indonesia kepada dunia.
"Ini adalah sebuah tekad yang baik dan kuat untuk Indonesia menyelenggarakan WWF ini dengan sebaik-baiknya," kata Endra.
Baca juga: Menteri PUPR: World Water Forum momentum tingkatkan infrastruktur air
Baca juga: World Water Forum, momentum RI tingkatkan layanan air bersih perpipaan
Baca juga: Indonesia ajak seluruh negara atasi masalah krisis air
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: