Berlin (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Jerman berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan kerja sama di lima plus tiga bidang utama yang merujuk pada Deklarasi Jakarta.

"Semua yang kita jadikan prioritas mulai dari perdagangan dan investasi, pendidikan, kesehatan, industri pertahanan, riset dan teknologi, termasuk pangan, energi dan transportasi, semuanya terus berjalan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, di Berlin, Selasa waktu setempat.

Deklarasi Jakarta yang bertujuan untuk mendorong kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara itu ditandatangani di Jakarta pada 2011 saat kunjungan kerja Kanselir Merkel ke Indonesia.

"Ini suatu yang menggembirakan mengingat peran Jerman di Eropa dan dunia, demikian juga apa yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara baik, secara ekonomi, politik dan keamanan," katanya.

Ia menilai apabila Jerman dan Indonesia terus meningkatkan kemitraan strategisnya maka akan membawa kebaikan, baik bagi kedua kawasan maupun dunia pada umumnya.

Dalam pertemuan bilateral antara kedua kepala pemerintahan itu juga dibahas sejumlah sub agenda, antara lain energi terbarukan, usaha mikro kecil dan menengah, pariwisata, dan juga komitmen Indonesia dalam menjaga kerukunan diantara warga Indonesia.

Hal senada dikemukakan oleh Kanselir Merkel yang mengatakan komitmen pemerintahnya atas Deklarasi Jakarta. Pada Januari lalu, ia mengirim Menteri Luar Negeri untuk mengawal para pengusaha Jerman ke Jakarta.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Berlin selama tiga hari, 3-6 Maret, dan melakukan serangkaian pertemuan dengan para pejabat pemerintahan Jerman. Ia mengakhiri kunjungan kenegaraannya ke Jerman pada Rabu pagi (6/3) untuk melanjutkan perjalanan menuju Hongaria.

(G003)