Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus melaksanakan revitalisasi dan penumbuhan industri unggulan berbasis agro dan manufaktur.

Revitalisasi itu tersebut dilaksanakan melalui satu program yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Rabu.

Untuk melaksanakan program dengan enam kegiatan itu telah dialokasikan dana sebesar Rp885 juta bersumber dari APBD Sumbar 2013 pada pos anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Pemprov Sumbar juga telah menetapkan tujuh sasaran hendak dicapai dalam pembangunan dan pengembangan sektor industri di daerah ini pada pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2011-2015.

Tujuh sasaran tersebut ditargetkan dapat dicapai Pemprov Sumbar hingga akhir RPJMD 2011-2015. Sasaran tersebut meliputi pertama, menjaga ketersediaan bahan baku dengan menyediakan jaminan risiko dan kredit bagi usaha pertanian untuk pengembangan industri pengolahan produk-produk pertanian.

Kedua, meningkatkan nilai tambah dan nilai daya saing produksi industri olahan melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan menganekaragaman hasil produksinua.

Lalu penumbuhan dan peningkatan aglomerasi industri olahan dan meningkatkan kemampuan kewirausahaan serta sumber daya manusia pelaku usaha dan aparatur, katanya.

Sasaran ke tiga, meningkatkan jumlah pelaku usaha industri mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari 35.452 unit pada akhir 2010 menjadi 36.515 unit pada akhir 2015.

Ke empat, meningkatkan serapan tenaga kerja pada sektor industri UMKM dari sebelumnya 132.428 orang pada hingga akhir 2010 menjadi 139.049 orang di akhir 2015.

Selanjutnya sasaran ke lima, meningkatkan nilai produksi produk-produk dihasilkan sektor industri Sumbar dari sebelumnya Rp2,565 triliun di 2010 menjadi Rp2,744 triliun pada akhir 2015.

Berikutnya sasaran ke enam, meningkatkan nilai ekspor hasil industri pengolahan Sumbar sebesar 15 persen hingga akhir 2015, kata gubernur.

Sedangkan sasaran ke tujuh, semakin meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan dalam membentuk nilai produc domestik regional bruto (PDRB) Sumbar dari 12,54 persen pada akhir 2010 menjadi 12,69 persen di 2015, tambahnya.

(H014)