Melalui Badan Usaha Pelabuhan (BUP), BP Batam berkomitmen untuk terus menambah alat bongkar muat serta melakukan perluasan lapangan penumpukan guna peningkatan pelayanan jasa bongkar muat peti kemas ke depannya.
Dendi menjelaskan, kebutuhan Kota Batam terhadap infrastruktur pendukung serta logistik itu pula yang menjadi alasan penyesuaian tarif bongkar muat peti kemas.
Baca juga: BP Batam segera operasikan STS 'Crane' untuk tingkatkan kapasitas
"Selama 11 tahun masih belum berubah. Kita sudah berdiskusi dengan pelaku usaha serta asosiasi. Dari diskusi itu tercapai kata sepakat bahwa penyesuaian ini harus dilakukan. Hal ini juga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ucapnya.
Sebagai catatan, tarif paket bongkar muat peti kemas 20 feet Isi dengan status FCL (full container load) sejak tahun 2012 hingga tahun 2023 adalah sebesar Rp 384.300 per boks.
Melalui penyesuaian tarif yang berlaku efektif per tanggal 15 Juli 2023 nanti, tarif container bandling charge (CHC) peti kemas 20 feet isi akan menjadi Rp 603.000 per boks.
Dengan komponen penyesuaian tarif yang telah disepakati Asosiasi sebagai berikut :
1. Container handling charge (CHC)
- 20 Feet :
a. ISI : Rp 603.000
- 40 Feet :
b. KSG : Rp 655.000
2. Non-CHC
a. Stevedore :
• 20 Feet
- ISI : Rp 313.000
- KSG : Rp 250.000
• 40 Feet
- ISI : Rp 490.000
- KSG : Rp 382.000
b. Haulage :
• 20 Feet
- ISI : Rp 115.000
- KSG : Rp 75.000
• 40 Feet
- ISI : Rp 140.000
- KSG : Rp 382.000
c. LoLo :
• 20 Feet
- ISI : Rp 150.000
- KSG : Rp 95.000
• 40 Feet
- ISI : Rp 200.000
- KSG : Rp 140.000
d. TKBM
• 20 Feet
- ISI : Rp 24.613
- KSG : Rp 18.459
• 40 Feet
- ISI : Rp 44.301
- KSG : Rp 33.226
Baca juga: Luhut ingin Pelabuhan Batu Ampar jadi green port pertama di Indonesia
Mulai dari pengadaan alat bongkar muat STS Crane, pembangunan lapangan penumpukan, pendalaman alur kolam dermaga utara sejak akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2023, pembangunan Auto Gate System dan melakukan perkuatan dermaga.
"Dalam dua tahun, BP Batam menghabiskan capex (biaya modal pembelian aset) sekitar Rp 489 miliar. Kita sudah menginvestasikan banyak hal dan akan terus berinvestasi ke depannya. Kegiatan logistik ini harus mendapatkan perhatian agar dapat memberikan pelayanan yang lebih terhadap standar SLA kepada pelaku usaha biar betul-betul efektif dan efisien," ujarnya