Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia akan memperjuangkan perubahan jatah medali emas untuk catur normal (klasik, cepat, kilat) yang akan diperebutkan dalam SEA Games 2013 Myanmar.

"Kami protes kepada tuan rumah Myanmar terhadap pembagian jatah medali emas untuk catur normal yang mereka tetapkan," kata Wakil Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto seusai menutup seleknas catur junior lapis dua U-14 di SCUA Bekasi, Selasa.

Ia mengatakan dari 18 medali emas yang diperebutkan untuk cabang catur di SEA Games Myanmar, catur normal hanya dapat jatah empat medali emas, sedang sisanya 14 lagi untuk nomor catur Myanmar dan catur ASEAN.

"Ini jelas salah. Idealnya delapan emas itu untuk catur normal, selebihnya baru catur Myanmar dan ASEAN. Bahkan yang saya dengar, Filipina akan memboikot SEA Games Myanmar, jika tuan rumah tetap memutuskan jatah yang jelas menguntungkan tuan rumah itu," katanya.

Menurut Utut, dirinya telah bertemu dengan Sekjen badan catur dunia FIDE untuk mengusulkan cabang catur hanya mempertandingkan catur normal pada SEA Games 2015 di Singapura.

"Rohnya pertandingan catur itu ya catur normal, itu harus dikembalikan ke catur olahraga," tambahnya.

Ditanya target medali emas Indonesia di SEA Games Myanmar, jika nantinya tetap diputuskan catur normal hanya dapat jatah empat emas, Wakil Ketua Umum PB Percasi mengatakan, Indonesia dapat satu emas saja sudah sangat bagus.

"Kalau seperti itu nanti masyarakat jangan protes terhadap prestasi catur Indonesia, karena peluang kami merebut emas di SEA Games dihambat tuan rumah," katanya.

Dari hasil seleknas catur lapis dua usia -14 tahun itu, PB Percasi mengambil enam pecatur putra terbaik dan enam putri terbaik untuk melapis tim inti yang sudah ada.

"Juara di seleknas ini akan dapat jatah untuk diikutkan di kejuaraan catur kelompok umur Asean di Thailand tahun ini," tambahnya.

Pada seleknas lima hari itu tampil sebagai yang terbaik untuk kategori putra Mohammad Agus Kurniawan dari Jawa Timur dan putri direbut oleh MPW Vania Vindy Chandra dari Jawa Barat.

(A020/N002)