Moskow: 700 ribu anak dari zona konflik Ukraina sekarang di Rusia
3 Juli 2023 11:16 WIB
Arsip foto - Seorang anak Ukraina ikut mengantre setelah tiba di Jerman dengan pesawat pengungsi pertama dari Moldova, setelah melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina, di bandara internasional Frankfurt, Jerman, 25 Maret 2022. ANTARA/Boris Roessler/Pool via Reuters/as.
London (ANTARA) - Otoritas Rusia telah membawa sekitar 700 ribu anak dari zona konflik di Ukraina menuju wilayah Rusia, kata Grigory Karasin, kepala komite internasional di Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, pada Minggu malam.
"Dalam beberapa tahun terakhir, 700 ribu anak telah mengungsi bersama kami, melarikan diri dari pengeboman dan penembakan dari area konflik di Ukraina," tulis Karasin di kanal pesan Telegram miliknya.
Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke negara tetangga bagian barat, Ukraina, pada Februari 2022.
Moskow mengatakan programnya membawa anak-anak dari Ukraina ke wilayah Rusia adalah untuk melindungi anak yatim dan anak-anak yang ditinggalkan di zona konflik.
Namun, Ukraina mengatakan banyak anak telah dideportasi secara ilegal dan Amerika Serikat (AS) mengatakan ribuan anak telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka.
Sebagian besar pergerakan orang-orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang dan sebelum Ukraina memulai serangan balasan utamanya untuk mendapatkan kembali wilayah pendudukan di timur dan selatan pada Agustus.
Pada Juli 2022, AS memperkirakan bahwa Rusia "telah mendeportasi secara paksa" 260 ribu anak, sementara Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina menyebutkan bahwa 19.492 anak Ukraina saat ini dianggap telah dideportasi secara ilegal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia: Deportasi anak-anak Ukraina untuk lindungi mereka dari perang
Baca juga: Ukraina desak warga Rusia tidak adopsi anak Ukraina "yang diculik"
Baca juga: Ukraina luncurkan aplikasi pencari anak yang hilang akibat perang
"Dalam beberapa tahun terakhir, 700 ribu anak telah mengungsi bersama kami, melarikan diri dari pengeboman dan penembakan dari area konflik di Ukraina," tulis Karasin di kanal pesan Telegram miliknya.
Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke negara tetangga bagian barat, Ukraina, pada Februari 2022.
Moskow mengatakan programnya membawa anak-anak dari Ukraina ke wilayah Rusia adalah untuk melindungi anak yatim dan anak-anak yang ditinggalkan di zona konflik.
Namun, Ukraina mengatakan banyak anak telah dideportasi secara ilegal dan Amerika Serikat (AS) mengatakan ribuan anak telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka.
Sebagian besar pergerakan orang-orang dan anak-anak terjadi dalam beberapa bulan pertama perang dan sebelum Ukraina memulai serangan balasan utamanya untuk mendapatkan kembali wilayah pendudukan di timur dan selatan pada Agustus.
Pada Juli 2022, AS memperkirakan bahwa Rusia "telah mendeportasi secara paksa" 260 ribu anak, sementara Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina menyebutkan bahwa 19.492 anak Ukraina saat ini dianggap telah dideportasi secara ilegal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia: Deportasi anak-anak Ukraina untuk lindungi mereka dari perang
Baca juga: Ukraina desak warga Rusia tidak adopsi anak Ukraina "yang diculik"
Baca juga: Ukraina luncurkan aplikasi pencari anak yang hilang akibat perang
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: