Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta Senin mengatakan proyeksi tersebut didasarkan pada realisasi yang dicapai pada 2012.
"Maunya 100 ribu hektare, tapi melihat realisasi tahun 2012, kita targetkan paling tidak 90 ribu hektare," katanya.
Data Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan, realisasi program cetak sawah baru hingga Desember 2012 yang dirintis Kementan bersama Pemerintah Daerah (Pemda) mencapai 92.000 hektare, di bawah target yang ditetapkan seluas 100.000 ribu ha.
Menurut Rusman, belum optimalnya percetakan sawah baru dikarenakan masih ada beberapa hambatan, seperti keengganan pemerintah daerah untuk mencetak sawah baru.
Dia mengakui, potensi lahan untuk pencetakan sawah baru sebenarnya masih cukup besar, namun hal itu hanya bisa dilakukan di luar Pulau Jawa.
Mantan Kepala Badan Pusat Statistik itu mengungkapkan tingkat produktivitas tanaman pada sawah baru berbeda dengan sawah yang sudah lama dikembangkan.
"Perbandingan produksinya adalah satu banding dua. Sawah baru paling cepat berproduksi tiga ton per hektar, sementara yang lama 5-6 ton per hektare," katanya.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik, setiap tahun terjadi konversi lahan produktif sawah sebesar 60.000 hektare. Sedangkan data lain mengklaim konversi lahan sawah mencapai 100.000 hektare.
(S025/H-KWR)