Oslo (ANTARA News) - Seorang siswi Pakistan, Malala Yousufzai (15), yang ditembak kepalanya oleh kelompok Taliban karena memperjuangkan pendidikan untuk anak-anak perempuan, diunggulkan meraih medali Perdamaian Nobel.

Unggulan peraih Nobel pada tahun ini antara lain pemimpin Myanmar dan Kolumbia.

Presiden Kolumbia, Juan Manuel Santos, masuk dalam daftar unggulan atas usahanya yang terus-menerus menghentikan konflik yang berlangsung hampir setengah abad dengan kelompok gerilya FARC. Demikian pula pemimpin Myanmar, Thein Sein, pemimpin peralihan dari gaya diktator di negeri itu, demikian panitia pertimbangan Nobel.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, sekali lagi ada kemungkinan menjadi calon penerima Nobel atas jasa-jasanya dalam kegiatan amal.

Namun demikian, penyanyi punk rock Rusia,Pussy Riot, yang mendapat ketenaran internasional karena dipenjara akibat pertunjukan Punk Prayer, yang menentang Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Katedral Moskow, tidak terlihat dalam daftar itu.

Panitia Nobel Norwegia, yang akan mengumumkan keputusanya pada 12 Oktober, menampung sejumlah unggulan penerima penghargaan ini.

"Penghargaan ini masih mendapat perhatian dan dianggap penting," kata direkturnya, Geir Lundestad.

"Presiden, menteri dan pihak-pihak lain mengusulkan banyak nama, dan kami sendiri juga punya unggulan yang baru ataupun lama di dalam daftar tersebut."

Yousufzai, warga Pakistan berusia 15 tahun telah menjadi lambang internasional atas penolakan terhadap upaya Taliban meminggirkan perempuan dari dunia pendidikan dan hak asasi lainnya.

"Peraih termuda mungkin berusia antara 15-30 tahun, perlu ketangguhan bagi mereka untuk menanganinya," kata kepala Institut Peneliti Perdamaian Oslo, Kristian Berg Harpviken, mengenai langkah kerja panitia Nobel.

Pegiat perdamaian dan hak kaum perempuan asal Yaman, Tawakol Karman, merupakan penerima Nobel termuda, mendapat medali itu pada 2011 ketika berusia 32 tahun.

Panitia Nobel dipimpin mantan Perdana Menteri Norwegia, Torbjoern Jagland, mendapat sorotan dan protes pada beberapa tahun terakhir karena memberikan penghargaan kepada Uni Eropa dan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.

Harpviken mengatakan, tidak akan memilih sosok konvensional seperti pegiat perdamaian dan demokrasi hanya karena keputusan seperti itu pada waktu lalu dipertanyakan.

"Mereka akan memilih kandidat yang mempunyai integritas moral yang tinggi, sosok yang mendunia," kata Harpviken yang memasukkan Yousufzai sebagai unggulannya.

Para calon penerima Nobel yang lain adalah warga Rusia, Lyudmila Alexeyeva, pendiri kelompok pegiat HAM Moskow di Helshinki, Svetlana Gannushkina, dan Liliya Shibanova, ketua Pemantau Pemilu Independen Rusia.

Panitia tidak pernah mengungkapkan daftar unggulan penerima Nobel tetapi banyak organisasi masyarakat di seluruh dunia yang mempunyai hak untuk mengajukan nama dan boleh mengumumkan ungulan-unggulan mereka.

Penghargaan perdamaian ini salah satu dari lima anugerah yang diberikan Lembaga Alfred Nobel, penemu dan industrialis Swedia. Lima kategori Hadiah Nobel itu adalah bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, ekonomi, dan perdamaian.


Khusus Medali Perdamaian Nobel, diberikan oleh panitia di Norwegia, bukan Swedia dari mana Nobel berasal. Kriteria umum bagi calon penerima Medali Perdamaian Nobel adalah didedikasikan kepada siapapun yang telah melakukan perbuatan terbaik untuk persaudaraan antar bangsa, peniadaan atau pengurangan militer serta mereka yang mendorong terwujudnya perdamaian.

Medali itu pertama kali dianugerahkan pada 1901 disertai uang tunai 8 juta Krone atau sekitar 1,24 juta dolar Amerika Serikat. Penyerahan hadiah dilakukan setiap 10 Desember sebagai peringatan hari kematian Alfred Nobel.

Hingga batas akhir pekan lalu panitia menerima 259 unggulan termasuk 50 organisasi, jumlah yang lebih banyak dari rekor tahun 2011 sebanyak 241 calon.

(M007/B002)