Putu, dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu, mengapresiasi maskapai penerbangan terkait, pemerintah pusat dan daerah, serta BUMN atas pembukaan penerbangan Bali-Papua Nugini ini.
“Saya apresiasi Citilink, BUMN, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali, Ibu Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, dan para Wakil Ketua DPR RI. Kita buktikan bahwa kita bisa wujudkan jika kita bersama bergandengan tangan untuk mencapai satu cita-cita,” ucapnya.
Putu bersama Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai dan Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun meresmikan penerbangan rute Bali-Papua Nugini di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu.
"Hari ini bersejarah, satu hal bisa kita wujudkan, yaitu 'direct flight', 'historical flight', 'national flight carier' kita, Citilink dengan Bendera Merah Putih-nya bisa mendarat di Port Moresby, Papua Nugini," kata Putu.
Putu mengaku bangga dengan pembukaan penerbangan Bali-Papua Nugini karena perjuangan yang dilakukan Parlemen Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Papua Nugini membuahkan hasil.
"Tentu, saya merasa bangga dan terharu karena apa yang kita usahakan dua bulan ini terwujud. Saya bolak balik ke Papua Nugini, di sana bukan sekadar diterima parlemen, tapi dijamu Perdana Menteri Papua Nugini. Mereka menunggu penerbangan ini agar bisa berkunjung ke Indonesia, khususnya Pulau Bali,” ujarnya.
Baca juga: BKSAP DPR terima kunjungan delegasi INTA ke parlemen
Baca juga: BKSAP ingatkan Presiden bahas isu investasi dengan Papua Nugini
Putu menyebut perjuangan membuka rute baru ini tidak mudah, mengingat adanya hubungan kurang baik antarkedua negara. Dia mengaku terus membangun komunikasi dengan Papua Nugini dengan mengedepankan "soft diplomacy" melalui seni dan budaya.Baca juga: BKSAP DPR terima kunjungan delegasi INTA ke parlemen
Baca juga: BKSAP ingatkan Presiden bahas isu investasi dengan Papua Nugini
"Saya dengar ada janji yang belum kita tunaikan, yaitu 'direct flight' yang kita janjikan dan MoU antara Parlemen Indonesia dan Papua Nugini. Plt Ketua National Parliament of Papua New Guinea Hon Johnson Wapunai saya undang datang ke Bali, kita tampilkan seni budaya. Diplomasi inilah yang membuat hubungan bilateral antara Papua Nugini dengan Indonesia akan jauh lebih baik dan meningkat lagi,” ujarnya.
Ia berharap kehadiran penerbangan rute Bali ke Papua Nugini dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, baik hubungan konektivitas, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan yang terpenting mengawal kedaulatan kedua bangsa.
"Kami yakin ini bukan sekadar hubungan transportasi konektivitas, tapi lebih dari itu membawa bendera Indonesia mendekatkan kepada Papua Nugini dan rakyatnya. Ini menyangkut respek, harmoni hubungan kedua negara, dan saling menghargai kedaulatan negara masing-masing," imbuhnya.
Putu yakin adanya konektivitas ini akan mampu meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi, pariwisata, dan investasi. Ia berharap rute penerbangan Bali-Papua Nugini dapat menyumbang peningkatan wisatawan mancanegara ke Bali.
"Dengan dibukanya penerbangan ini, saya berharap masyarakat Papua Nugini banyak yang berkunjung ke Bali karena target yang disampaikan Pak Gubernur (Bali) adalah 4,5 juta kunjungan tahun ini. Kami optimistis pasti akan tercapai target," ujarnya.
Sementara itu, Dewa Kadek selaku Direktur PT Citilink Indonesia menjelaskan penerbangan Bali-Papua Nugini untuk sementara dilakukan dua kali seminggu, yakni tiap hari Minggu dan Kamis dengan Pesawat Tipe Jet Airbus 320 dan kapasitas 180 "seat".
Dewa Kadek mengharapkan dukungan seluruh pihak agar penerbangan Bali-Papua Nugini terus bertambah agar hubungan bilateral Indonesia dan Papua Nugini semakin terjalin baik.
"Penerbangan ke Papua Nugini ini adalah penerbangan 'historical' dan ini penerbangan pertama kali membangun konektivitas antara Indonesia dengan negara tetangga kita Papua Nugini,” kata Dewa.