Uni Eropa sebut pembakaran Al Quran adalah tindakan provokasi
1 Juli 2023 18:28 WIB
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam komunitas Muslim Malang Bergerak membawa poster saat berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2023). Selain mengecam aksi pembakaran kitab suci Al Quran yang dilakukan oleh politisi asal Swedia Rasmus Paludan, mereka juga menyerukan kepada sesama umat Islam agar tidak terprovokasi. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jenewa (ANTARA) - Uni Eropa (EU) pada Sabtu mengatakan bahwa pembakaran Al Quran atau kitab suci lainnya adalah tindakan pelecehan, penghinaan, dan provokasi secara terang-terangan.
Pernyataan itu muncul setelah seseorang yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika pada Rabu (28/6) membakar salinan kitab suci umat Islam di depan sebuah Masjid di Stockholm.
Penodaan terhadap Al Quran itu dilakukan bertepatan dengan Idul Adha.
"Praktik-praktik rasisme, xenofobia (ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain), dan intoleransi semacam itu tidak diterima di Eropa," kata juru bicara EU untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Nabila Massrali dalam sebuah pernyataan.
"Uni Eropa bergabung dengan sikap Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al Quran oleh individu di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa," tambahnya.
Baca juga: Salinan Al Quran dibakar di luar masjid di Swedia saat Idul Adha
Massrali menambahkan bahwa aksi tersebut menjadi "lebih menyedihkan karena dilakukan pada perayaan penting umat Muslim saat Idul Adha."
Swedia telah membuka penyelidikan kasus ujaran kebencian yang dilakukan Salwan Momika, seorang warga negara Irak yang membakar salinan Al Quran di depan sebuah masjid di daerah Sodermalm, Stockholm.
Polisi Swedia juga telah menjalankan investigasi ujaran kebencian terhadap Momika atas dugaan kasus Islamofobia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Swedia buka penyelidikan ujaran kebencian setelah pembakaran Al Quran
Baca juga: AS sebut membakar kitab suci adalah perbuatan kurang ajar
Pernyataan itu muncul setelah seseorang yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika pada Rabu (28/6) membakar salinan kitab suci umat Islam di depan sebuah Masjid di Stockholm.
Penodaan terhadap Al Quran itu dilakukan bertepatan dengan Idul Adha.
"Praktik-praktik rasisme, xenofobia (ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain), dan intoleransi semacam itu tidak diterima di Eropa," kata juru bicara EU untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Nabila Massrali dalam sebuah pernyataan.
"Uni Eropa bergabung dengan sikap Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al Quran oleh individu di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa," tambahnya.
Baca juga: Salinan Al Quran dibakar di luar masjid di Swedia saat Idul Adha
Massrali menambahkan bahwa aksi tersebut menjadi "lebih menyedihkan karena dilakukan pada perayaan penting umat Muslim saat Idul Adha."
Swedia telah membuka penyelidikan kasus ujaran kebencian yang dilakukan Salwan Momika, seorang warga negara Irak yang membakar salinan Al Quran di depan sebuah masjid di daerah Sodermalm, Stockholm.
Polisi Swedia juga telah menjalankan investigasi ujaran kebencian terhadap Momika atas dugaan kasus Islamofobia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Swedia buka penyelidikan ujaran kebencian setelah pembakaran Al Quran
Baca juga: AS sebut membakar kitab suci adalah perbuatan kurang ajar
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: