Gunungkidul (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Taman Budaya Gunungkidul untuk sementara tidak digunakan karena mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Jumat (30/6) malam.

Saat meninjau dampak gempa bumi di Kabupaten Gunungkidul, Sabtu, Sri Sultan meminta aparat pemerintah terkait melakukan pengecekan menyeluruh pada kondisi bangunan serta jaringan listrik di Taman Budaya Gunungkidul.

"Tolong segera dilakukan pengecekan secara menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana kondisi utuh gedung ini," katanya.

Gubernur juga meminta pengelola Taman Budaya Gunungkidul mensterilkan area Auditorium dan tidak menggunakan fasilitas itu untuk sementara waktu.

"Segera diperbaiki, koordinasi segera dengan dinas-dinas terkait," katanya.

Sultan menyampaikan bahwa gempa bumi yang terjadi pada Jumat (30/6) malam tidak menimbulkan kerusakan parah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia, rumah warga yang terdampak gempa rata-rata hanya mengalami kerusakan ringan serta sudah ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat di masing-masing wilayah.

"Sehingga tidak perlu ada tanggap darurat bencana. Jika kabupaten membutuhkan anggaran atau bantuan silakan berkoordinasi," kata Sultan.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan bahwa gempa bumi berdampak pada beberapa bagian wilayah Gunungkidul, termasuk Kapanewon/Kecamatan Semanu dan Playen.

Menurut dia, gempa bumi menyebabkan kerusakan fasilitas umum hingga bangunan pemerintah di wilayah kecamatan tersebut.

"Masih terus dilakukan pendataan oleh BPBD. Sebagian besar masyarakat sudah saling bantu membantu mengkondisikan rumah warga terdampak," kata Bupati.

Baca juga:
Sultan minta pemkab pakai dana darurat untuk bantu korban gempa
114 bangunan di Gunungkidul rusak akibat gempa