BPBD: 111 rumah di Wonogiri-Jateng rusak dampak gempa Bantul
1 Juli 2023 12:52 WIB
Seorang petugas mengecek kerusakan dan membersihkan runtuhan atap gedung yang ambrol di SMK Pariwisata Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jateng, akibat dampak gempa di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu (1/7/2023). FOTO ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Wonogiri, Jateng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah menyebutkan akibat gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang barat daya Bantul Yogyakarta, Jumat (30/6), berdampak di wilayah itu sekurangnya 111 rumah dan tiga sekolah mengalami kerusakan.
Menurut Kepala Pelaksana ( Kalak ) BPBD Wonogiri Trias Budiono di Wonogiri, Sabtu, akibat bencana gempa bumi tersebut dari data sementara laporan tercatat sekitar 111 rumah dan tiga gedung sekolah serta satu masjid di Wonogiri mengalami kerusakan.
"Kami jika melihat data sementara laporan kerusakan apakah Wonogiri mengalami situasi terparah dibandingkan wilayah Jateng lainnya, usai gempa kami belum bisa memastikan," katanya.
Namun, jika melihat hasil pantauan BPBD Provinsi Jawa Tengah terkait 11 wilayah kabupaten yang terdampak gempa Bantul, jumlah kerusakan terbanyak ada di Wonogiri.
Ia menyampaikan di wilayah Wonogiri bagian selatan mengalami dampak kerusakan paling banyak. Ada 111 rumah, tiga sekolah dan 14 fasilitas umum rusak. Kerusakan rata rata genteng dan plafon rumah jatuh, tetapi pendataan masih terus dilakukan.
Pihaknya sudah menurunkan ratusan sukarelawan kemanusiaan BPBD Wonogiri menyebar ke lapangan, untuk mendata dan melaporkan. Mereka bersama masyarakat terdampak untuk bergotong-royong membenahi dan memperbaiki rumah warga yang rusak.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PMI, Polri dan TNI setempat untuk bersama-sama melakukan penanganan kedaruratan yang diperlukan termasuk bantuan logistik dan obat obatan yang disiapkan.
Data yang diunggah BPBD Jawa Tengah, kata dia, jumlah kerusakan bangunan di wilayah Wonogiri selatan belum sebanyak yang dijelaskan pihak BPBD Wonogiri.
Dari data BPBD Jateng disebutkan di Wonogiri ada 66 rumah rusak ringan, tiga gedung sekolah yakni SMPN 1 Paranggupito, SMK Pariwisata Pracimantoro dan SMK 1 Giriwoyo rusak berat, satu rumah ibadah rusak berat dan delapan fasilitas umum juga ikut rusak.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi Pracimantoro Wonogiri, terlihat gempa bumi Bantul berdampak gedung SMK Pariwisata Pracimantoro rusak cukup parah. Sejumlah plafon ruangan rusak jatuh menimpa puluhan komputer dan ratusan genteng berjatuhan.
Ia menambahkan gedung SMK Pariwisata cukup parah. Kebetulan gedung itu, berdiri di atas aliran sungai bawah tanah dan kemungkinan di jalur patahan, sehingga dampak menjadi cukup parah ketika terjadi gempa dengan kekuatan besar.
Namun, hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa di Wonogiri dampak gempa itu, demikian Trias Budiono.
Baca juga: BNPB: Satu warga Bantul meninggal akibat gempa M 6,4 di Selatan Jawa
Baca juga: BPBD: 114 bangunan rusak di Gunung Kidul akibat gempa
Baca juga: BPBD: Puluhan rumah di Pacitan rusak terdampak gempa
Baca juga: Gempa Bantul dirasakan hingga wilayah Malang Raya
Menurut Kepala Pelaksana ( Kalak ) BPBD Wonogiri Trias Budiono di Wonogiri, Sabtu, akibat bencana gempa bumi tersebut dari data sementara laporan tercatat sekitar 111 rumah dan tiga gedung sekolah serta satu masjid di Wonogiri mengalami kerusakan.
"Kami jika melihat data sementara laporan kerusakan apakah Wonogiri mengalami situasi terparah dibandingkan wilayah Jateng lainnya, usai gempa kami belum bisa memastikan," katanya.
Namun, jika melihat hasil pantauan BPBD Provinsi Jawa Tengah terkait 11 wilayah kabupaten yang terdampak gempa Bantul, jumlah kerusakan terbanyak ada di Wonogiri.
Ia menyampaikan di wilayah Wonogiri bagian selatan mengalami dampak kerusakan paling banyak. Ada 111 rumah, tiga sekolah dan 14 fasilitas umum rusak. Kerusakan rata rata genteng dan plafon rumah jatuh, tetapi pendataan masih terus dilakukan.
Pihaknya sudah menurunkan ratusan sukarelawan kemanusiaan BPBD Wonogiri menyebar ke lapangan, untuk mendata dan melaporkan. Mereka bersama masyarakat terdampak untuk bergotong-royong membenahi dan memperbaiki rumah warga yang rusak.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PMI, Polri dan TNI setempat untuk bersama-sama melakukan penanganan kedaruratan yang diperlukan termasuk bantuan logistik dan obat obatan yang disiapkan.
Data yang diunggah BPBD Jawa Tengah, kata dia, jumlah kerusakan bangunan di wilayah Wonogiri selatan belum sebanyak yang dijelaskan pihak BPBD Wonogiri.
Dari data BPBD Jateng disebutkan di Wonogiri ada 66 rumah rusak ringan, tiga gedung sekolah yakni SMPN 1 Paranggupito, SMK Pariwisata Pracimantoro dan SMK 1 Giriwoyo rusak berat, satu rumah ibadah rusak berat dan delapan fasilitas umum juga ikut rusak.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi Pracimantoro Wonogiri, terlihat gempa bumi Bantul berdampak gedung SMK Pariwisata Pracimantoro rusak cukup parah. Sejumlah plafon ruangan rusak jatuh menimpa puluhan komputer dan ratusan genteng berjatuhan.
Ia menambahkan gedung SMK Pariwisata cukup parah. Kebetulan gedung itu, berdiri di atas aliran sungai bawah tanah dan kemungkinan di jalur patahan, sehingga dampak menjadi cukup parah ketika terjadi gempa dengan kekuatan besar.
Namun, hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa di Wonogiri dampak gempa itu, demikian Trias Budiono.
Baca juga: BNPB: Satu warga Bantul meninggal akibat gempa M 6,4 di Selatan Jawa
Baca juga: BPBD: 114 bangunan rusak di Gunung Kidul akibat gempa
Baca juga: BPBD: Puluhan rumah di Pacitan rusak terdampak gempa
Baca juga: Gempa Bantul dirasakan hingga wilayah Malang Raya
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: