Kiev (ANTARA) - Ukraina pada Kamis memulai latihan tanggap bencana nuklir di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di bagian selatan negara itu, kata pejabat pemerintah daerah.

Kiev menuduh Rusia berencana melancarkan serangan "teroris" terhadap PLTN itu itu dengan melibatkan pelepasan radiasi.

Namun Moskow menyangkal tuduhan itu. Gubernur Zaporizhzhia Yuris Malashko mengatakan latihan telah dimulai di kota itu dan distrik di sekitarnya.

Latihan sama juga dimulai di Kherson yang berbatasan dengan Zaporizhzhia, kata Gubernur Kherson Oleksander Prokudin.

"Tujuan latihan ini adalah mengkoordinasikan tindakan semua layanan jika terjadi ancaman nyata dalam situasi darurat di PLTN Zaporizhzhia," kata Prokudin via Telegram, sembari meminta masyarakat agar tetap tenang.

Baca juga: Rusia enggan ungkap keberadaan dan nasib "Jenderal Armageddon"

Prokudin mengatakan berbagai pejabat dan pasukan pertahanan sipil bekerja bersama dalam skenario-skenario yang mungkin terjadi dalam bencana nuklir, dan bagaimana membagikan informasi serta mengevakuasi penduduk. Sementara itu pihak berwenang sedang menguji sistem peringatan dini.

PLTN terbesar di Eropa itu berada dekat kota Enerhodar di Ukraina selatan. PLTN itu dikuasai Rusia sejak awal Maret tahun lalu, tak lama setelah Moskow melakukan serangan besar-besaran.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mendesak masyarakat internasional agar menekan Rusia agar mengakhiri pendudukan di PLTN itu dan memberikan jaminan keamanan nuklir.

Ukraina dan Rusia saling tuduh atas pengeboman komplek yang luas tersebut awal bulan ini dan keduanya menyebut pemboman itu "terorisme nuklir".

Ukraina yang saat masih menjadi bagian Uni Soviet, mengalami bencana nuklir terburuk di dunia pada 1986, ketika awan material radioaktif menyebar ke sebagian wilayah Eropa setelah terjadi ledakan dan kebakaran di PLTN Chernobyl.

Baca juga: Denmark mulai latih pilot Ukraina operasikan F-16

Sumber: Reuters