Pasar sekunder Bizhare merupakan sebuah ajang rutin 6 bulanan yang memungkinkan para investor untuk melakukan transaksi permintaan (bid) dan penawaran (offer) saham melalui laman www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare.
"Pasar Sekunder ini kami hadirkan untuk menjadi wadah dan solusi bagi para investor yang sudah berinvestasi, maupun user Bizhare yang mau mencari bisnis sesuai dengan harga pasar dan preferensi mereka, untuk melakukan transaksi jual beli yang transparan dan aman,” ujar Heinrich Vincent, Founder dan CEO Bizhare dalam siaran pers yang diterima Rabu (28/6).
Pada hari pertama perilisannya di tanggal 26 Juni 2023 ini, terdapat volume transaksi sebesar 101.548 transaksi senilai Rp5.076.636.450,- dari hasil perdagangan selama pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.
Capaian tersebut merupakan volume transaksi harian terbesar selama sejarah perdagangan Pasar sekunder di platform investasi urun dana Bizhare.
Melihat kesuksesan hari pertama ini, pasar sekunder di Bizhare diprediksi akan semakin ramai dan likuid, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bizhare memastikan bahwa semua bisnis
yang terdaftar di Pasar sekunder Bizhare telah berjalan selama minimal 1 tahun dan juga telah terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga kepemilikan efek milik investor tercatat dengan baik secara legal.
Sejak bulan April 2020, Bizhare telah bekerjasama dengan KSEI sebagai lembaga penyimpanan saham kolektif investor secara scripless. Hal ini menjamin keabsahan dan keamanan dalam kepemilikan saham dari para investor yang berpartisipasi pada Pasar Sekunder Bizhare.
Baca juga: Bizhare dukung Presidensi G20 Indonesia lewat pendampingan UKM Bali
Baca juga: Bizhare tawarkan crowdfunding untuk investasi waralaba
Baca juga: Bizhare dan BJB Syariah tandatangani perjanjian kerja sama dukung UMKM
Baca juga: Bizhare dukung Presidensi G20 Indonesia lewat pendampingan UKM Bali
Baca juga: Bizhare tawarkan crowdfunding untuk investasi waralaba
Baca juga: Bizhare dan BJB Syariah tandatangani perjanjian kerja sama dukung UMKM