Nota Kesepahaman (MoU) tersebut ditandatangani oleh kepala Komando Penegakan Hukum Iran Ahmad-Reza Radan dan kepala Garda Nasional Rusia Viktor Zolotov di Moskow.
Kepala kepolisian Iran yang baru ditunjuk itu tiba di ibu kota Rusia tersebut pada Selasa (27/6) dalam kunjungan luar negeri pertamanya di tengah kerja sama Teheran dan Moskow yang semakin meningkat.
Radan berharap kunjungannya membuka lembaran baru kerja sama keamanan lebih dalam antara Iran dan Rusia, terutama dalam memerangi terorisme, narkotika, dan kejahatan terorganisasi.
Menurut kantor berita pemerintah Iran, IRNA, MoU itu menyerukan perluasan kerja sama keamanan dan penegakan hukum antara kedua pihak dan pertukaran pengalaman dalam menangani faktor yang menimbulkan ketidakamanan.
Sebelumnya pada Rabu, Radan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.
Kedua pejabat tinggi itu sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam memerangi terorisme, kejahatan terorganisasi, serta perdagangan obat terlarang, senjata ,dan amunisi, menurut IRNA.
Iran dan Rusia, yang terguncang akibat sanksi Barat, telah berkembang sebagai sekutu dalam segala kondisi beberapa tahun belakangan. Kedua negara meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang, termasuk keamanan.
Iran dituduh oleh negara-negara Barat memasok drone kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina, yang telah membuat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Teheran dan Moskow sejak tahun lalu.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammed Hossein Bagheri, sebelumnya pada hari itu melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Bagheri dan Shoigu membahas berbagai perkembangan terbaru, termasuk pemberontakan yang gagal oleh kelompok paramiliter Wagner.
Kedua pejabat tersebut menyerukan peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara, menurut keterangan media.
Setelah tindakan Grup Wagner di Rusia, presiden dan menteri luar negeri kedua negara juga telah berbicara satu sama lain.
Presiden Ebrahim Raisi melalui telepon pada Senin (26/6) dengan Presiden Vladimir Putin memastikan dukungan Iran bagi "kedaulatan nasional" Rusia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Anggota DK PBB tuntut penyelidikan kerja sama militer Rusia-Iran
Baca juga: Rusia bakal bentuk pakta perdagangan bebas regional dengan Iran