Presiden Minta Pembakaran Hutan Dihentikan
17 Juni 2006 10:44 WIB
Palembang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan demi nama baik bangsa, kecintaan kepada rakyat dan lingkungan, seluruh komponen bangsa terutama yang berada di propinsi yang rawan kebakaran harus mampu menghentikan kebakaran lahan dan hutan segigih mungkin.
"Semakin besar kebakaran semakin banyak gangguan yang timbul. Selama bertahun-tahun, asap yang berasal dari negeri kita mengganggu kita semua juga mengganggu tetanggga kita karena itu kita harus bisa menghentikan kebakaran hutan mulai dari saat ini," katanya saat menghadiri apel kesiagaan pemberantasan kebakaran hutan dan lahan di stadion Sriwijaya Palembang, Sabtu pagi.
Pada pencanangan pemberantasan kebakaran hutan itu juga hadir Menteri Dalam Negeri Muhamad Ma`ruf, Menteri Kehutanan MS Ka`ban dan Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, dan juga dihadiri sekitar 1.500 pasukan pemadam kebakaran gabungan dari instansi pemerintahan, perusahaan swasta, LSM serta SMART BOMBA (pemadam kebakaran dari Malaysia).
Setelah apel kesiagaan, pasukan pemadam kebakaran hutan yang dinamakan Manggala Agni memperagakan kebolehannya, di antaranya memonitor titik kebakaran dari udara memakai helikopter, merintis lapangan untuk pasukan pemadam kebakaran yang lebih besar jumlahnya, dan pengerahan Gajah terlatih untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
"Demi nama baik bangsa, kecintaan kepada masyarakat dan linkungan sejak saat ini saya instruksikan kepada semua pihak dan masyarakat untuk menghentikan pembakaran hutan sekaligus mensosialisasikan dan mendidik masyarakat serta perusahaan agar konsisten melaksanakan usaha ini," katanya.
Presiden secara khusus menegaskan beberapa hal penting antara lain kepada para pemimpin daerah di segala tingkatan agar bisa mencegah kebakaran hutan dan ladang sebaik-baiknya.
"Jangan sampai tidak berhasil. Ini adalah wujud kepemimpinan saudara semua di daerah anda," katanya.
Presiden juga menegaskan kepada pemimpin perusahaan swasta yang beraktivitas di sektor kehutanan maupun perladangan harus bisa melakukan aktivitas usahanya secara baik dan benar serta mengghindarkan diri dari pengrusakan lingkungan.
Ia meminta semua pihak mampu mengantisipasi dan mengambil langkah cepat dan tepat pada saat terjadi kebakaran alam sekaligus bisa memakai sarana dan teknologi yang tepat untuk itu.
"Yang tidak kalah penting adalah kerjasama di semua pihak. Ini adalah titik awal kita mulai sangat serius dan intensif dalam memerangi kebakaran ladang dan hutan," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006
Tags: