Badan AS tersebut menambahkan bahwa puing-puing dan bagian-bagian jasad kemudian dibawa ke darat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sisa-sisa kapal selam Titan, yang hancur saat menyelam menuju bangkai kapal Titanic, serta dugaan bagian-bagian tubuh manusia disebutkan dibawa ke pelabuhan di St. John's, Newfoundland, Kanada, sekitar 643 kilometer sebelah utara lokasi kecelakaan.
Puing Titan dan dugaan bagian tubuh manusia itu ditemukan oleh kapal berbendera Kanada, Horizon Arctic, ujar sumber yang sama.
Hasil temuan itu kemudian akan dibawa ke pelabuhan AS untuk dianalisis dan diuji oleh dewan investigasi kelautan pada minggu ini untuk kemudian dilakukan penyelidikan formal atas hancurnya Titan, kata badan tersebut.
Para ahli medis AS juga akan melakukan analisis secara formal terhadap dugaan sisa-sisa jasad manusia yang ditemukan di dalam reruntuhan di lokasi kejadian, kata badan keamanan laut AS.
Video dari Canadian Broadcast Corp menunjukkan suatu benda, yang tampak seperti haluan kapal selam, serta pecahan-pecahan lainnya yang terbungkus terpal putih ditarik dengan derek dari geladak Horizon Arctic pada Rabu pagi.
Rekaman juga menunjukkan pecahan lambung Titan dan mesin dengan kabel yang menjuntai diambil dari kapal di St. John's, tempat ekspedisi menuju Titanic dimulai.
Pemeriksaan puing-puing diharapkan dapat menjelaskan penyebab ledakan yang menghancurkan Titan pada 18 Juni, saat kapal itu membawa lima orang dalam penyelaman menuju bangkai Titanic yang berusia seabad di Atlantik Utara.
Titan, yang hilang kontak dengan kapal pendukungnya di permukaan sekitar satu jam 45 menit dalam penyelaman dua jam, ditemukan berserakan di dasar laut sekitar 1.600 kaki (488 meter) dari haluan bangkai kapal Titanic empat hari kemudian.
Penemuan itu dicapai oleh sebuah robot selam, yang menjelajahi dasar laut sepanjang lebih dari tiga kilometer, dan mengakhiri pencarian antarnegara yang menarik perhatian media di seluruh dunia serta menentukan nasib lima orang di dalamnya.
Korban Jiwa
Di antara korban jiwa, ada Stockton Rush, CEO dari OceanGate Expeditions yang berbasis di AS serta memiliki dan mengoperasikan Titan.
Sementara empat korban lainnya adalah miliarder Inggris Hamish Harding (58), pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood (48 tahun) beserta putranya, Suleman (19 tahun), serta ahli kelautan Prancis Paul-Henri Nargeolet (77 tahun).
Tragedi tersebut menimbulkan pertanyaan tentang aturan dan sifat ekspedisi semacam serta keputusan OceanGate untuk mengabaikan tinjauan industri pihak ketiga dan sertifikasi desain Titan.
"Tim kami telah berhasil menyelesaikan operasi lepas pantai, tetapi masih dalam misi untuk proses demobilisasi dari Horizon Arktik pagi ini," kata Pelagic Research, yang mengoperasikan robot untuk memulihkan puing-puing, dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kapal robot temukan puing diyakini kapal selam Titan di Laut Atlantik Utara
Baca juga: James Cameron sebut penyelaman kapal Titan terlalu eksperimental