Pemerintah RI dan Organisasi Tripartit merampungkan penanggulangan AMR
28 Juni 2023 19:26 WIB
Ilustrasi - Peternak ayam membersihkan kandang sebagai bagian dari pendekatan One Health untuk menanggulangi resistensi antimikroba pada hewan hewan ternak. ANTARA/HO-WHO
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI bekerja sama dengan Organisasi Tripartit telah merampungkan proyek penanggulangan resistensi antimikroba Multi-Partner Trust Fund (AMR MPTF) di Indonesia.
Dilansir dari keterangan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jakarta, Rabu malam, kegiatan itu melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan bersama dengan Organisasi Tripartit, yakni Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO), WHO, dan World Animal Health Organisation (WOAH).
Keberhasilan penyelesaian proyek penanggulangan resistensi antimikroba Multi-Partner Trust Fund (AMR MPTF) di Indonesia diumumkan pihak terkait melalui Lokakarya Nasional yang berlangsung di Jakarta, Selasa (27/6).
Peran Organisasi Tripartit membantu Indonesia dalam pengendalian AMR dengan pendekatan One Health sejak tahun 2021.
"Upaya bersama yang dilakukan dalam proyek MPTF dari tahun 2021 hingga 2023 telah membantu pemerintah, terutama dalam mendorong implementasi Rencana Aksi Nasional untuk Pengendalian AMR di Indonesia tahun 2020-2024," kata Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin.
Baca juga: G20 tekankan pentingnya Kesehatan Terpadu atasi resistensi antimikroba
Baca juga: Kementan: AMR ancam ketahanan pangan dan produktivitas ternak
Proyek itu berfokus pada penguatan sistem penggunaan antimikroba dan penurunan laju AMR melalui promosi penggunaan antimikroba secara bijak di bawah program penatagunaan antimikroba (AMS) serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi - Air, Sanitasi dan Kebersihan (IPC-WASH) di sektor-sektor penting pada rantai distribusi antimikroba untuk kesehatan manusia dan hewan.
Pada 2022, United Nations Environment Programme (UNEP) bergabung dalam kemitraan dan membentuk Quadripartite (FAO, WHO, WOAH, dan UNEP) melengkapi dukungan dari sektor lingkungan dalam pencegahan AMR di Indonesia.
"AMR adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global dan pembangunan ekonomi, dan program ini telah meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan utama dalam mengurangi dampak AMR pada manusia, hewan, dan lingkungan dengan adanya saling sinergi," kata Nuryani.
Ia mengatakan proyek MPTF AMR telah memberikan data yang dapat ditindaklanjuti serta memungkinkan Pemerintah RI untuk memperkuat implementasi tingkat selanjutnya dalam memerangi AMR di Indonesia pada tahun mendatang.
Baca juga: Kemenkes: AMR ancam turunkan kualitas pelayanan kesehatan
Baca juga: Kemenko PMK minta produsen beri label antimikroba minimalisir AMR
Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Yanti Herman mengatakan pendekatan dan kolaborasi multisektoral selama proyek itu bergulir telah mengajarkan kepada pihak terkait tentang perlunya kerja sama dalam memerangi AMR di Indonesia.
"Melalui kerja sama selama tiga tahun, Indonesia telah meningkatkan sistem ketahanan AMR dengan pendekatan One Health," katanya.
Proyek tersebut telah memberikan informasi mendasar mengenai IPC-WASH dan AMS di Puskesmas, rumah sakit, dan peternakan, serta pengetahuan tentang AMR pada petugas kesehatan dan peternak ayam petelur.
Baca juga: WHO: Cermati resistensi antimikroba hindari penyakit sulit diobati
Baca juga: Kemenkes: Resistensi antimikroba jadi pandemi senyap ancam dunia
Dilansir dari keterangan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jakarta, Rabu malam, kegiatan itu melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan bersama dengan Organisasi Tripartit, yakni Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO), WHO, dan World Animal Health Organisation (WOAH).
Keberhasilan penyelesaian proyek penanggulangan resistensi antimikroba Multi-Partner Trust Fund (AMR MPTF) di Indonesia diumumkan pihak terkait melalui Lokakarya Nasional yang berlangsung di Jakarta, Selasa (27/6).
Peran Organisasi Tripartit membantu Indonesia dalam pengendalian AMR dengan pendekatan One Health sejak tahun 2021.
"Upaya bersama yang dilakukan dalam proyek MPTF dari tahun 2021 hingga 2023 telah membantu pemerintah, terutama dalam mendorong implementasi Rencana Aksi Nasional untuk Pengendalian AMR di Indonesia tahun 2020-2024," kata Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin.
Baca juga: G20 tekankan pentingnya Kesehatan Terpadu atasi resistensi antimikroba
Baca juga: Kementan: AMR ancam ketahanan pangan dan produktivitas ternak
Proyek itu berfokus pada penguatan sistem penggunaan antimikroba dan penurunan laju AMR melalui promosi penggunaan antimikroba secara bijak di bawah program penatagunaan antimikroba (AMS) serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi - Air, Sanitasi dan Kebersihan (IPC-WASH) di sektor-sektor penting pada rantai distribusi antimikroba untuk kesehatan manusia dan hewan.
Pada 2022, United Nations Environment Programme (UNEP) bergabung dalam kemitraan dan membentuk Quadripartite (FAO, WHO, WOAH, dan UNEP) melengkapi dukungan dari sektor lingkungan dalam pencegahan AMR di Indonesia.
"AMR adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global dan pembangunan ekonomi, dan program ini telah meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan utama dalam mengurangi dampak AMR pada manusia, hewan, dan lingkungan dengan adanya saling sinergi," kata Nuryani.
Ia mengatakan proyek MPTF AMR telah memberikan data yang dapat ditindaklanjuti serta memungkinkan Pemerintah RI untuk memperkuat implementasi tingkat selanjutnya dalam memerangi AMR di Indonesia pada tahun mendatang.
Baca juga: Kemenkes: AMR ancam turunkan kualitas pelayanan kesehatan
Baca juga: Kemenko PMK minta produsen beri label antimikroba minimalisir AMR
Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Yanti Herman mengatakan pendekatan dan kolaborasi multisektoral selama proyek itu bergulir telah mengajarkan kepada pihak terkait tentang perlunya kerja sama dalam memerangi AMR di Indonesia.
"Melalui kerja sama selama tiga tahun, Indonesia telah meningkatkan sistem ketahanan AMR dengan pendekatan One Health," katanya.
Proyek tersebut telah memberikan informasi mendasar mengenai IPC-WASH dan AMS di Puskesmas, rumah sakit, dan peternakan, serta pengetahuan tentang AMR pada petugas kesehatan dan peternak ayam petelur.
Baca juga: WHO: Cermati resistensi antimikroba hindari penyakit sulit diobati
Baca juga: Kemenkes: Resistensi antimikroba jadi pandemi senyap ancam dunia
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: