Kapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah saat ini sedang mengembangkan Bandara Pangsuma Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan membangun terminal penumpang, salah satu wujud persiapan Kapuas Hulu sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) kedepannya.

"Kapuas Hulu akan jadi daerah penyangga IKN. Keberadaan Bandara Pangsuma akan menjadi bandara pendukung ketika IKN sudah difungsikan," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, saat peletakan batu pertama pembangunan terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.

Disampaikan Fransiskus, pembangunan terminal penumpang di Bandara Pangsuma Putussibau tersebut bersumber dari dana APBN Kementerian Perhubungan dengan nilai kontrak kurang lebih sebesar Rp47 miliar.

Menurutnya, dengan dibangunnya terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau akan menjadikan Bandara Pangsuma lebih representatif untuk perkembangan daerah kedepannya, sebab Kapuas Hulu selain kabupaten berbatasan dengan Negara Malaysia, juga berbatasan dengan Kalimantan Timur yang merupakan daerah IKN.

Dikatakan Fransiskus, Kapuas Hulu akan menjadi daerah strategis sebagai salah satu daerah penyangga IKN, sehingga Bandara Pangsuma Putussibau akan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kapuas Hulu.

Dijelaskan dia, pembangunan terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau dianggarkan melalui Kementerian Perhubungan dengan nilai kontrak pekerjaan kurang lebih Rp47 miliar, dengan sistem pekerjaan tahun jamak yaitu Tahun 2023 hingga Tahun 2024.

"Dalam desain terminal penumpang itu perpaduan tradisional dan modern, sehingga akan memiliki ciri khas tersendiri dan akan menjadi salah satu bandara termewah untuk bandara tingkat kabupaten di Kalimantan Barat," ucapnya.

Mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Kapuas Hulu, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan juga perjuangan Ketua Komisi V DPR RI yang telah banyak memperhatikan pembangunan di daerah salah satunya infrastruktur jalan dan jembatan serta termasuk juga pengembangan Bandara Pangsuma.

Direktur Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Syamsu Rizal, secara virtual mengharapkan terminal penumpang Bandara Pangsuma tersebut akan meningkatkan level of service bahkan jadi ikon baru kebanggaan daerah Kapuas Hulu.

"Saat ini di Kapuas Hulu penerbangan hanya empat kali dalam seminggu, tentu perlu ditingkatkan jumlah penerbangannya," harapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menjelaskan dirinya sudah sejak lama mengawal pembangunan untuk pengembangan Bandara Pangsuma Putussibau.

Dia menyebutkan pada Tahun 2009 lalu, saat masih kapasitas hanya bisa pesawat ATR 42, kemudian dilakukan pembangunan perpanjangan runway menjadi 1.900 meter sehingga bisa pesawat ATR 72.

"Terminal penumpang kita masih kecil kalau untuk bandara kelas II seperti Bandara Pangsuma, sehingga kembali saya perjuangan agar dibangun terminal penumpang dan saya yakin Bandara Pangsuma Putussibau bandara kelas II termegah di Kalimantan Barat," katanya.

Lasarus pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk rutin mengadakan kegiatan berskala nasional dan internasional agar dapat mendongkrak pemanfaatan bandara. Termasuk juga mempermudah tumbuhnya investasi baru di Kapuas Hulu.

Selain itu, dia juga meminta agar Kapuas Hulu menjaga iklim investasi serta dapat berupaya meningkatkan jumlah penumpang untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di wilayah Kapuas Hulu.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus bersama Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meletakan batu pertama pembangunan terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu (28/6/2023). ANTARA (Teofilusianto Timotius)