Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Advokasi dan Legislasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) mengatakan perdarahan menjadi penyebab terbanyak kematian wanita saat hamil diikuti hipertensi yang berhubungan dengan eklampsia.

Eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang saat sebelum, selama, atau setelah wanita menjalani persalinan.

"Ternyata adanya orang pendarahan, kejang, banyak sekali ibu selama hamil punya penyakit," kata dia dalam acara daring yang digelar PB IDI, Rabu.

Ari kemudian menyebut Empat Terlalu (4T) yakni terlalu tua saat hamil, terlalu muda saat hamil, terlalu sering hamil, dan terlalu banyak memiliki anak turut menjadi penyebab kematian ibu.

Baca juga: Dokter: Perkawinan dan kehamilan usia anak berisiko komplikasi medis

Wanita yang hamil saat berusia di atas 30 tahun misalnya, diketahui berisiko mengalami hipertensi selama kehamilan yang bisa menyebabkan preeklampsia berat maupun eklampsia sehingga berisiko besar mengalami kematian.

Hamil pada usia terlalu tua pun menempatkan wanita mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan bayi dengan kondisi kelainan semisal genetik atau cacat bawaan lahir.

Sementara kehamilan pada usia muda atau remaja selain berisiko menyebabkan pendarahan saat persalinan juga berisiko menyebabkan bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR) yang pada akhirnya dapat meningkatkan kematian ibu dan bayinya.

Ari menuturkan, terlambat merujuk, diagnosis, dan pemberian pertolongan diduga kuat juga dapat menjadi penyebab kematian pada wanita hamil.

Di sisi lain, kondisi kesehatan seorang wanita sebelum hamil ikut berkontribusi pada munculnya masalah selama kehamilan dan bahkan usai melahirkan seperti anemia, obesitas yang dapat menyebabkan kelainan pada janin, preeklampsia, diabetes, dan keguguran.

Oleh karena itu, demi mencegah masalah-masalah kesehatan muncul dan kematian ibu saat persalinan, Ari mengingatkan mengenai pentingnya perencanaan kehamilan yang dimulai bahkan sebelum seorang wanita menikah.

"Sebelum hamil kesehatan ibu merupakan hal penting kalau ibu enggak sehat bagaimana menghasilkan anak yang sehat. Saat pra nikah, nikah, waktu hamil dipantau dengan baik, waktu bersalin harus baik sampai waktu pertumbuhan anak," tutur dia.

Baca juga: Tes kehamilan berbasis air liur pertama di dunia berhasil ditemukan

Baca juga: Kepala BKKBN: Jarak kehamilan pada ibu pengaruhi pertumbuhan anak

Baca juga: Kemenko PMK: Pencegahan stunting harus dilakukan sejak masa kehamilan