Bukittinggi (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kota Bukittinggi, Sumbar, menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak lima lembar yang akan ditransfer nasabahnya.
"Uang palsu itu didapatkan ketika pemiliknya mau mentransfer dana sebesar Rp500 ribu dan keasliannya diperiksa petugas (teller) melalui lampu ultraviolet," kata Kepala Kantor BRI cabang Kota Bukittinggi Effendi Sudarso di Bukittinggi, Kamis.
Ketika uang tersebut telah dipastikan palsu, pemiliknya langsung diamankan petugas BRI dan selanjutnya diserahkan ke polisi.
"Pemilik uang palsu tersebut mengaku bahwa uang tersebut diterima dari familinya dari daerah Pekanbaru, Riau. Setelah diserahkan ke polisi, BRI tidak mengetahui proses selanjutnya," kata Effendi.
Selama ini, BRI tidak pernah kecolongan atau tertipu pelaku yang bermaksud mengirim uang melalui BRI dengan menggunakan uang palsu, kata dia.
Bagaimana pun cara atau modusnya yang dilakukan pelaku menggunakan uang palsu, saat dilakukan pengiriman melalui bank akan dapat diketahui karena dengan lampu ultraviolet dapat dipastikan keaslian uangnya.
Modus penipuan uang palsu kian marak dan beragam. Untuk itu, masyarakat dimintanya waspada agar bisa terhindar dari segala bentuk penipuan, apalagi dalam jumlah besar.
Banyak orang yang masih terkecoh dengan perbedaan uang palsu dan yang asli. Agar tidak tertipu, masyarakat harus mengenal terlebih dahulu ciri-ciri uang palsu dan karakteristik uang asli.
Ada banyak cara mudah yang bisa diterapkan dan dilakukan, misalnya dengan kaidah 3D (dilihat, diraba, dan diterawang). Toko, bank, teller atau kasir biasanya untuk menghindarkan dari penipuan memakai lampu ultraviolet.
Dengan lampu ultraviolet, uang yang akan diperiksa hanya diletakkan di bawah lampu ultraviolet dan dengan cepat bisa terlihat apakah uang tersebut asli atau palsu.
Gambar atau tanda pada uang kertas akan terdeteksi, dan bahkan di beberapa alat akan berbunyi jika mendeteksi uang palsu. (HMR/A013)
BRI tangkap penransfer uang pecahan Rp100 ribu palsu
1 Maret 2013 04:35 WIB
Uang palsu (FOTO ANTARA/Musyawir)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: