Jakarta (ANTARA) - Laboratorium Genomik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditetapkan menjadi laboratorium berstandar internasional pada akhir 2023.
"BRIN pada akhir tahun ini berstandar internasional. Sekarang kami sedang berproses," kata Koordinator Pengembangan Riset Berbasis Cryo-EM BRIN Sandi Sufiandi saat ditemui di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno (KST) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Sandi mengatakan saat ini pihaknya sedang menyelesaikan sejumlah dokumen pendukung seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengurus sertifikasi laboratorium berstandar internasional.

Baca juga: BRIN pastikan perpindahan alat-alat penelitian berjalan lancar

Selain itu, kata dia, pihaknya sedang mengupayakan penerapan Good Laboratory Practice (GLP) di Laboratorium Genomik BRIN.
"Dengan sertifikasi tersebut, ke depannya laboratorium ini bisa menjadi lebih kredibel dalam melakukan berbagai penelitian," ujar doktor mechanical engineering lulusan Tokyo Metropolitan University itu.

Dia juga menyebutkan pihaknya akan menghadirkan sejumlah periset dari universitas dan lembaga terkemuka di dunia untuk mengadakan transfer pengetahuan sehingga periset Indonesia dapat lebih berkembang.

Baca juga: BRIN bangun fasilitas riset canggih tarik diaspora dan periset global
Laboratorium Genomik BRIN yang mulai beroperasi pada 2022 itu berdiri di atas lahan seluas 16.000 meter persegi yang terletak di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno (KST) Cibinong, Bogor.

Laboratorium ini terdiri atas empat lantai meliputi laboratorium preparasi sampel, persiapan ekstraksi protein, persiapan kultur sel dan jaringan, dan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk pemetaan data genom.

"Pada dasarnya, laboratorium ini digunakan untuk riset hayati, kesehatan, dan pertanian yang terkait dengan genom," tuturnya.

Baca juga: BRIN ciptakan talenta Indonesia berdaya saing global
Dia berharap proses sertifikasi dapat berjalan dengan lancar agar Laboratorium Genomik dapat menjadi laboratorium berstandar internasional yang diperhitungkan.