Jakarta (ANTARA) - Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri terus menunjukkan tren positif menjelang HUT Bhayangkara Ke-77.

“Dibandingkan dengan survei Populi Center sebelumnya, terdapat kenaikan angka kepercayaan yang signifikan terhadap Polri dari bulan Mei yakni sebesar 67 persen menjadi 72,7 persen pada bulan Juni. Kini, Polri termasuk ke dalam tiga lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi, setelah TNI dan Presiden," kata Hartanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Hartanto mengatakan survei Populi mengenai kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara mendapatkan hasil, yaitu TNI (85,7 persen), Presiden (80,1 persen) dan Polri (72,7 persen).

Ketiga lembaga tersebut menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi.
​​
Kemudian, menyusul di bawahnya ialah KPU (71,5 persen), KPK (69,9 persen), Bawaslu (69,6 persen), MA (67,9 persen), Kejaksaan Agung (67,3 persen), MK (66,2 persen), BPK (64,9 persen), DPR RI/DPRD (63,3 persen), DPD RI (61,3 persen) dan Partai Politik (59,3 persen).

Menurut dia, tren menunjukkan penurunan jumlah yang menilai buruk terkait penegakan hukum oleh Polri.

Adapun temuan pada survei kali ini menjadi bekal yang positif bagi institusi kepolisian untuk terus berbenah memperbaiki diri terutama menjelang Hari Bhayangkara 1 Juli mendatang. Pasalnya, citra Polri sempat memburuk karena kasus Ferdy Sambo.

“Naiknya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dapat dipahami berdasarkan beberapa hal yaitu pelayanan dan netralitas,” ujarnya.

Baca juga: Survei Populi Center: 70,1 persen responden percaya Polri netral

Hartanto menjelaskan dari angka pelayanan, hanya pembuatan SIM yang masih dianggap merepotkan dan menyita waktu. Namun, angkanya hanya sebesar 24,8 persen.
​​​
Sementara itu, untuk pelayanan lain yang dianggap merepotkan, angkanya tidak mencapai 20 persen.

“Maka, dapat dikatakan keseluruhan pelayanan Polri sudah mendapatkan penilaian baik oleh masyarakat,” tambah dia.

Hartanto mengungkapkan bahwa masyarakat juga memandang positif terhadap netralitas Polri dalam kancah politik. Ia menilai masyarakat percaya bahwa Polri akan bersikap netral pada Pemilu 2024.

“Artinya Polri perlu menjaga kepercayaan masyarakat dengan terus memegang teguh komitmennya untuk mengawal dan menjaga netralitas,” ujar Hartanto.

Survei Nasional Populi Center dilakukan mulai tanggal 5-12 Juni 2023. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 38 provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error +- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di empat daerah otonomi baru yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Tujuan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat terutama terkait kinerja Pemerintah, kinerja Kepolisian, dinamika jelang pemilihan umum tahun 2024, serta isu nasional yang sedang menjadi perbincangan. Selain itu, dalam survei ini juga terdapat topik mengenai kesetaraan gender dari sudut pandang masyarakat. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.

Baca juga: Survei Populi Center: 75 persen responden puas dengan kinerja Kapolri