Menurut Suzana, banyak komoditas lokal atau produk lokal yang sudah dibuat di Papua, seperti bawang merah, lalu cabai, telur, sayuran, dan produk lainnya sehingga itu bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di pasar modern.
“Dengan memanfaatkan produk lokal juga membantu pengendalian inflasi Papua, karena saling menguntungkan petani mendapat pasaran, dan para pengusaha menjual kepada masyarakat, kemudian masyarakat membeli dengan harga yang terjangkau, ini memiliki dampak positif dari perputaran roda ekonomi tersebut," ujarnya pula.
Dia menjelaskan inflasi Papua pada Juni 2023 berada di angka 3,69 persen dimana mengalami penurunan jika dibandingkan Mei yakni 4,05 persen.
"Tapi semua tidak boleh terlena dengan penurunan angka ini. Kami dengan Tim Inflasi Pemerintah Daerah (TPID) dan tentunya pemerintah kabupaten/kota, terus mengawal kestabilan harga, salah satunya melalui pasar murah," katanya lagi.
Dia menambahkan sejak Januari hingga Juni 2023, tercatat telah sebanyak enam kali melakukan kegiatan pasar murah. Untuk itu agenda pasar murah ini dipastikan bakal terus digalakkan, demi bisa membantu masyarakat dari sisi ketersediaan barang tetapi dengan harga yang relatif murah.
Baca juga: Bulog Papua gencar laksanakan pasar murah antisipasi kenaikan inflasi
Baca juga: Operasi pasar murah Biak Numfor kendalikan inflasi daerah