Puting beliung Pasuruan rusak puluhan rumah, lukai delapan orang
28 Februari 2013 22:17 WIB
Mulyono (65) memindahkan sejumlah kayu pada rumah yang roboh terkena angin puting beliung di Siwal, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (7/2). Sedikitnya 229 rumah rusak dan puluhan pohon tumbang akibat terjangan angin puting beliung di sejumlah kawasan di Sukoharjo pada Rabu (6/2) petang. (ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo)
Pasuruan (ANTARA News) - Puting beliung menerjang puluhan rumah di empat desa di Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kamis.
Keempat desa yang diterjang putting beliung meliputi Wonojati, Karangsentul, Gayam dan Wonosari.
Puting beliung juga melukai delapan warga yang harus dirawat di Puskesmas Gondangwetan. Para korban luka masing-masing Nuridin (11), Nur Azizah (42), Komudin (7), Hasbullah (9), Koniyatul (16), Khilatul Nisa (19), Zainuri (40), Tarilah (25), Kili (25).
Kedelapan korban berasal dari dua dusun, yakni Dusun Kili dan Dusun Ngepreng, Desa Wonosari. Mereka mengalami luka pada bagian kepala, tangan, kaki dan bahu, karena tertimpa genteng.
Zainul, salah seorang korban menjelaskan, puting beliung membuat warga di empat desa panik dan sibuk menyelamatkan diri. Mereka tidak menyangka terjadi terjangan angin besar yang sangat mendadak.
"Anginnya berputar hingga membuat genteng berterbangan. Suaranya juga bergemuruh membuat orang-orang takut dan panik. Warga juga menyelamatkan diri untuk menghindari benda yang terjatuh kembali setelah disapu angin," kata Zainul.
Disebutkannya, puluhan bangunan yang rusak terdiri dari rumah, sejumlah tempat ibadah dan instansi milik pemerintah. Kondisi paling parah terjadi di Desa Wonosari.
Selain merusak bangunan, terjangan puting beliung juga membuat lokasi pasar malam yang dipenuhi permainan untuk anak-anak di Lapangan Desa Gayam, seketika bubar.
Sejumlah wahana permainan roboh dan terpaksa tidak dapat dioperasikan. Hingga saat ini, warga yang rumahnya mengalami kerusakan, terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangganya.
"Terpaksa mengungsi untuk sementara waktu. Karena genteng rumah banyak yang tersapu angin," kata Yeni Anugerah, warga Perumahan Keboncandi, Desa Karangsentul.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan TNI/Polri serta tim SAR, masih di lapangan.
"Semua anggota tim sudah turun dan menyebar di lapangan untuk memberikan perttolongan warga. Selain itu para anggota tim juga melakukan pendataan bangunan maupun fasilitas yang rusak," kata Kepala BPBD Kabuopaten Pasuruan, Yudha Tri Widya Sasongko. (MSW/Z003)
Keempat desa yang diterjang putting beliung meliputi Wonojati, Karangsentul, Gayam dan Wonosari.
Puting beliung juga melukai delapan warga yang harus dirawat di Puskesmas Gondangwetan. Para korban luka masing-masing Nuridin (11), Nur Azizah (42), Komudin (7), Hasbullah (9), Koniyatul (16), Khilatul Nisa (19), Zainuri (40), Tarilah (25), Kili (25).
Kedelapan korban berasal dari dua dusun, yakni Dusun Kili dan Dusun Ngepreng, Desa Wonosari. Mereka mengalami luka pada bagian kepala, tangan, kaki dan bahu, karena tertimpa genteng.
Zainul, salah seorang korban menjelaskan, puting beliung membuat warga di empat desa panik dan sibuk menyelamatkan diri. Mereka tidak menyangka terjadi terjangan angin besar yang sangat mendadak.
"Anginnya berputar hingga membuat genteng berterbangan. Suaranya juga bergemuruh membuat orang-orang takut dan panik. Warga juga menyelamatkan diri untuk menghindari benda yang terjatuh kembali setelah disapu angin," kata Zainul.
Disebutkannya, puluhan bangunan yang rusak terdiri dari rumah, sejumlah tempat ibadah dan instansi milik pemerintah. Kondisi paling parah terjadi di Desa Wonosari.
Selain merusak bangunan, terjangan puting beliung juga membuat lokasi pasar malam yang dipenuhi permainan untuk anak-anak di Lapangan Desa Gayam, seketika bubar.
Sejumlah wahana permainan roboh dan terpaksa tidak dapat dioperasikan. Hingga saat ini, warga yang rumahnya mengalami kerusakan, terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangganya.
"Terpaksa mengungsi untuk sementara waktu. Karena genteng rumah banyak yang tersapu angin," kata Yeni Anugerah, warga Perumahan Keboncandi, Desa Karangsentul.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan TNI/Polri serta tim SAR, masih di lapangan.
"Semua anggota tim sudah turun dan menyebar di lapangan untuk memberikan perttolongan warga. Selain itu para anggota tim juga melakukan pendataan bangunan maupun fasilitas yang rusak," kata Kepala BPBD Kabuopaten Pasuruan, Yudha Tri Widya Sasongko. (MSW/Z003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: