Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten menilai program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) dapat berkontribusi secara masif dalam menurunkan angka stunting (kekerdilan pada anak) di daerah itu.

Wakil Bupati Tangerang H Mad Romli di Tangerang, Selasa, mengatakan program PASTI dilakukan di dua kecamatan dan 20 desa yang rentan kasus stunting.

Untuk sasarannya, kata dia, dilakukan dengan mendukung aktivitas konvergensi dari penerapan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia di tingkat nasional hingga ke desa-desa.

"Program PASTI akan bekerja di 2 Kecamatan dan 20 desa sasaran, diharapkan bisa bersinergi untuk meningkatkan kualitas layanan intervensi melalui penguatan komitmen bersama, optimalisasi peran pendamping dan pemberdayaan masyarakat serta kolaborasi lintas sektor utamanya melalui penguatan kelembagaan TPPS di tingkat kabupaten hingga desa," katanya.

Ia menyebutkan, dalam kegiatan pertemuan dan sosialisasi pada program PASTI yang dilakukan saat ini merupakan wujud nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan misi kedua pemerintah daerah yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

"Ini menjadi cerminan nyata kita secara konsisten untuk mewujudkan misi kedua pemerintah daerah yaitu meningkatkan akses, mutu dan pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sehat," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, program PASTI merupakan program kemitraan untuk mengakselerasi penurunan stunting di Indonesia yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat bersama lintas sektor.

"Kemitraan ini mendapat dukungan finansial oleh USAID, TANOTO Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito dan PT Bank Central Asia. Program ini dilaksanakan oleh Yayasan Cipta dan Wahana Visi Indonesia selama 4 tahun," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Ujang Sudiartono menambahkan pelaksanaan program percepatan stunting harus dilakukan secara kolaboratif lintas sektor dan terintegrasi.

"Programnya harus dilaksanakan secara bersama, berkolaborasi dalam program dan juga lintas organisasi perangkat daerah (OPD) atau lintas sektor yang menangani ini. Tidak hanya pemerintah saja tapi juga ada sektor-sektor lain yang harus terlibat, baik itu sektor swasta, dari institusi pendidikan maupun masyarakat yang terlibat pada khususnya," ucapnya.

Ia berharap, melalui kegiatan pertemuan koordinasi dan sosialisasi program PASTI tersebut komitmen seluruh stakeholder dari tingkat kabupaten sampai dengan desa makin kuat dan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Tangerang dapat berjalan semakin efektif.

Baca juga: Belajar dari Surabaya sukses turunkan prevalensi stunting
Baca juga: 5 pilar stranas stunting perlu lebih diperhatikan oleh seluruh pemda
Baca juga: Kepala BKKBN bekali 1.220 kader ilmu stunting sambut Harganas 2023